
JOMBANG (Lentera) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyebut pemerintah menyiapkan sejumlah peluang karier bagi peserta didik yang telah lulus dari Sekolah Rakyat (SR) kelak.
"Yang ingin kuliah, mereka akan dikawal, syukur-syukur bisa dapat beasiswa dan kuliah di perguruan tinggi ternama. Yang ingin bekerja di bidang profesi tertentu, juga akan dikawal," kata Gus Ipul.
Pernyataan itu dicetuskan Gus Ipul saat kunjungan ke SR terintegrasi 8 di Mojoagung, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (11/10/2025) sore.
Namun untuk sampai ke pilihan atau peluang karier tersebut, sambung Gus Ipul, akan dilakukan tes bakat dan minat bagi siswa SR, yakni ketika siswa berada di level SR Menengah Atas (MA).
Dikatakan, pemerintah akan kerja sama dengan pakar untuk mengetahui bakat, minat dari para siswa SR, yang itu akan mulai diimplementasikan ketika peserta didik SR MA duduk di kelas XI (kelas 2).
"Kita kerja sama dengan Pak Ary Ginandjar yang paham teknologinya, untuk mengetahui bakat dan minat anak-anak. Dari sini kita dalami lagi, kita arahkan. Karena SR ini akan membimbing sampai lulusannya memenuhi cita-citanya," imbuh Gus Ipul.
Di bagian lain, Mensos Gus Ipul mengungkapkan sampai saat ini ada 165 titik SR yang sudah beroperasi dan melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa.
"Jadi sekolah rakyat itu ada yang beroperasi bulan Juli, tanggal 14 Juli diawali ada 63 titik, dan di bulan Agustus ada 37 titik dan di bulan September ada tambahan 60 titik. Jadi per hari ini ada 165 titik beroperasi sekolah rakyat," kata Gus Ipul.
Gus Ipul menyebut seperti SR terintegrasi 8 di Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Jombang ini para siswa siswi SRMP dan SRMA menempati gedung SKB sementara waktu.
"Seperti di sini ini gedungnya sementara, nanti akan menempati gedung permanen yang memang milik sekolah rakyat, yang bisa menampung 1.000 siswa yang menampung siswa SD, SMP, dan SMA," ujar Gus Ipul.
Gus Ipul menegaskan sistem pendidikan di SR ini layaknya asrama di pondok pesantren, di mana siswa mendapatkan pendidikan selama 24 jam.
"Pendidikannya 24 jam, pagi pendidikan formalnya, seperti biasa dan setelah itu pendidikan karakter, diantaranya ada pembelajaran agama, sesuai dengan agama masing-masing," tuturnya.
Reporter: Sutono