29 September 2025

Get In Touch

DPRD Surabaya Keberatan Rencana Pembangun Lapangan Padel di Eks THR

Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Josiah Michael (Amanah/Lentera)
Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Josiah Michael (Amanah/Lentera)

SURABAYA (Lentera) -Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Josiah Michael, menyatakan keberatan terhadap rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membangun lapangan padel di kawasan eks kolam renang Taman Hiburan Rakyat (THR).

Apalagi jika pembangunan tersebut dibiayai menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Apalagi olahraga padel belum terbukti eksistensinya. 

“Padel ini belum terbukti eksistensinya. Jangan sampai APBD kita dipakai untuk sesuatu yang hanya ikut-ikutan tren atau FOMO. Lebih baik digunakan untuk fasilitas olahraga yang memang diminati masyarakat,” kata Josiah pada Lentera, Sabtu (27/9/2025).

Menurut Josiah, olahraga padel selama ini identik dimainkan kalangan menengah ke atas. Karena itu, ia meragukan kebermanfaatannya bila dibangun di kawasan eks THR yang selama ini menjadi ruang publik masyarakat luas.

“Rata-rata lapangan padel dibangun di pemukiman menengah ke atas. Kalau ditempatkan di sana (eks THR), pertanyaannya siapa yang akan datang? Ini perlu dipikirkan kembali,” tegasnya.

Untuk itu, ketua Fraksi PSI ini mengingatkan agar aset-aset milik Pemkot tidak salah kelola. Ia menegaskan fraksinya akan meminta anggota di Komisi B untuk menyuarakan agar rencana tersebut dievaluasi.

“Kami tidak masalah kalau aset itu dipakai untuk lapangan olahraga. Tapi khusus padel, sebaiknya dikaji ulang,” pungkasnya.

Diketahui, Pemkot Surabaya berencana mengubah area belakang eks THR menjadi ruang terbuka (open space) yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekaligus dikomersialkan.

Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya, Iman Krestian, menjelaskan awalnya Pemkot berencana mengaktifkan kembali kolam renang di lokasi tersebut. Namun, rencana itu urung direalisasikan karena pertimbangan biaya operasional yang cukup besar.

“Awalnya ingin mengaktifkan kolam renang, tapi ada beberapa pertimbangan, salah satunya biaya operasional. Akhirnya diputuskan area belakang eks THR diuruk dan dijadikan open space dengan konsep disewakan semua lahannya. Tujuannya memang untuk dikomersialkan,” ucapnya.

Menurutnya, Pemkot sudah melakukan sosialisasi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mencari investor yang berminat mengelola lahan tersebut. Dari hasil pembicaraan, para calon investor cenderung menolak konsep kolam renang dan lebih tertarik pada fasilitas olahraga yang sedang tren.

“Mereka rata-rata keberatan kalau kolam renang. Mereka melihat trennya sekarang ke mini soccer sama padel,” tutupnya.

Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.