
SURABAYA (Lentera) – Lentera Media Group menapaki usia ke-8 dengan menggelar peringatan Hari Ulang Tahun bertajuk “Sewindu Melaju”, di salah satu cafe di Surabaya, Jumat (26/9/2025).
Di tengah kondisi ekonomi nasional yang dinamis dan industri media yang terus tumbuh, Lentera tak hanya bertahan tapi juga terus berinovasi serta berekspansi.
"HUT ke-8 ini bukan sekadar seremoni tasyakuran biasa, tapi refleksi untuk keluarga besar Lentera: bagaimana kita melihat ke depan, menghadapi tantangan yang tidak mudah,” ungkap CEO Lentera Media Group, Tarmuji Talmacsi.
Tarmuji menggambarkan kondisi ekonomi tahun 2025 yang menurutnya, memiliki kemiripan dengan situasi awal pandemi COVID-19 pada 2020.
"Awal tahun ini hampir mirip dengan 2020. Kita sudah punya rencana, tapi tiba-tiba ada instruksi presiden tentang efisiensi di berbagai bidang. Semua lini kehidupan terdampak,” jelasnya.
Namun, di tengah tantangan tersebut, Lentera justru menunjukkan ketangguhan dan semangat kolaboratif.
“Kami adalah sekelompok anak muda yang ingin berkontribusi. Ada saja yang membantu, salah satunya Pak Bambang yang mendukung sejak awal,” kenangnya.
Kini, di usia yang masih tergolong muda, Lentera bersiap melangkah ke fase yang lebih dewasa.
“Lentera di usia 8 tahun masih anak-anak. Tapi kami ingin tumbuh menjadi dewasa. Lentera akan berbeda dari media-media besar yang sudah eksis. Kami tidak mungkin melawan mereka, tapi kami punya gaya sendiri,” tuturnya.
Dalam rangka mengukuhkan peran sebagai media berbasis lokal yang berjejaring nasional, Lentera kini mengembangkan Lentera Network, sebuah jejaring media lokal dengan sentuhan teknologi digital. Jejaring ini saat ini telah terbangun di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Semarang.
“Harapannya, melalui domain lokal, Lentera akan menarik anak-anak muda dan para entrepreneur lokal,” ujar Tarmuji.
Tak hanya membangun jaringan media, Lentera juga memperkenalkan produk baru bernama Matadata, sebuah platform penyedia data mendalam untuk riset, jurnalisme investigasi, maupun kepentingan akademis. Matadata diharapkan menjadi tools yang dapat digunakan siapa saja yang membutuhkan data dengan kualitas tinggi.
Di sisi lain, Lentera juga tidak tinggal diam melihat fenomena digitalisasi komunikasi. Mereka sedang mengembangkan platform Viralkeun, yang mengelola influencer dan content creator untuk kepentingan edukasi publik hingga promosi produk UMKM.
“Bahasanya mungkin buzzer syariah. Ini adalah bagian dari upaya kami menginovasi produk dan tidak hanya bergantung pada publikasi media saja,” tutur Tarmuji.
Tarmuji menegaskan, bahwa inovasi adalah ruh dari Lentera. Meski tidak semua inovasi akan berhasil, bagi Lentera, mencoba hal baru adalah keharusan.
“Inovasi yang kami buat belum tentu berhasil. Tapi bagi kami, inovasi adalah napas. Tanpa inovasi, kita akan mati pelan-pelan. Kami sadar bahwa bertahan saja tidak cukup, kita harus terus melaju,” pungkasnya.
Dalam kegiatan HUT Lentera ini, turut digelar Ontran-Ontran oleh Zainal Arifin Emka, Bedah buku Merambah Media, dan santunan untuk anak yatim dan piatu.
Reporter: Pradhita/Editor: Ais