
MALANG (Lentera) - Kota Malang dipastikan mendapat kucuran dana sebesar Rp154 miliar dari Bank Dunia, untuk mengatasi banjir musiman yang kerap melanda kawasan Jalan Bondowoso dan Jalan Letjen Sutoyo.
Proyek ini merupakan bagian dari program nasional pengendalian banjir, atau National Urban Flood Resilience Project (NUFReP).
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan proses tender proyek tersebut akan dimulai pada Oktober 2025 mendatang, sementara pelaksanaan fisik diproyeksikan berlangsung mulai Januari 2026.
"Ya, Oktober ini insyaallah sudah mulai tender untuk bisa pengerjaan proyek. Kemudian pelaksanaannya mulai Januari 2026," ujar Wahyu, Jumat (19/9/2025).
Menurutnya, proyek ini sepenuhnya berada di bawah kewenangan pemerintah pusat karena bersumber dari pinjaman Bank Dunia. Pemerintah Kota Malang, ditegaskannya, hanya akan menjadi penerima manfaat.
Wahyu menjelaskan, proyek senilai Rp154 miliar tersebut merupakan tindak lanjut dari usulan yang telah disampaikan Pemkot Malang. Dirinya berharap, langkah ini dapat menjadi salah satu upaya strategis pemerintah dalam mendukung pengendalian banjir perkotaan secara nasional.
Pasalnya, selama ini kawasan Jalan Bondowoso, khususnya di sekitar Kelurahan Bareng dan Jalan Galunggung, menjadi titik rawan genangan saat musim hujan.
"Memang ini berdasarkan usulan dari kami. Selama ini, Jalan Bondowoso terlebih di kawasan Bareng, di Jalan Galunggung itu kalau musim hujan apalagi intensitas berat itu selalu banjir. Nah, dengan adanya proyek ini harapannya bisa mengatasi banjir di kawasan tersebut," kata Wahyu.
Sebelumnya diketahui, pada pertengahan Juli 2025, tim dari Bank Dunia bersama pemerintah pusat telah melakukan survei lapangan di Kota Malang. Survei itu dilakukan untuk memastikan kondisi lapangan dan menentukan titik yang akan menjadi prioritas pengerjaan.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais