
PALANGKA RAYA (Lentera) – Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya terus berupaya mewujudkan pemerataan layanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Termasuk ke sekolah-sekolah yang berada di wilayah bantaran sungai. Pasalnya, jumlah penerimanya masih jauh dari target.
Berdasarkan data yang dimiliki Pemkot, jumlah target penerima MBG di Palangka Raya sebanyak 75.117 orang. Namun hingga saat ini baru tercatat sekitar 42 ribu orang. Selain itu, dari 20 dapur MBG yang ditargetkan beroperasi, masih ada 9 dapur yang belum berjalan, termasuk 4 dapur yang sedang dalam proses perbaikan.
Pj. Sekda Kota Palangka Raya, Arbert Tombak, mengatakan pihaknya tengah memetakan kebutuhan distribusi. Sebab beberapa sekolah di lokasi bantaran sungai diketahui memiliki murid kurang dari 100 orang. Jumlah ini jauh di bawah ketentuan program yang mensyaratkan minimal 1.000 hingga 3.000 siswa.
"Kendala geografis dan jumlah siswa yang sangat sedikit menjadi perhatian serius agar tidak ada sekolah yang tertinggal dari program MBG," papar Arbert, Kamis (18/9/2025).
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya tengah mencari mekanisme yang tepat agar pendistribusian tetap bisa merata meskipun jumlah siswanya sedikit atau lokasi sekolah yang berada di bantaran sungai.
Pemkot juga tengah berupaya melakukan percepatan pembentukan 5 dapur SPPG baru, untuk melengkapi 15 dapur lain yang sudah beroperasi.
"Kedepannya, kami akan membuat peta SPPG dan peta sasaran sekolah sebagai bahan evaluasi bersama," ungkap Arbert.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, Indriarti Ritadewi, menekankan pentingnya pemanfaatan hasil budidaya ikan lokal untuk memenuhi kebutuhan dapur MBG. Salah satu dapur di Temanggung Tilung XII membutuhkan sekitar 200 kilogram ikan fillet setiap minggu.
Ia menerangkan, sekarang ini dapur MBG baru berani menggunakan ikan patin dan dori fillet, hal ini untuk mengurangi risiko anak-anak tertelan duri. Karena itu menu ikan baru bisa disajikan sekali seminggu. Selebihnya, menu MBG diisi dengan ayam dua kali dan telur dua kali dalam seminggu.
“Kedepannya, kami akan mengupayakan agar kelompok usaha perikanan bisa menyediakan ikan fillet, tujuannya agar program MBG berjalan dengan baik sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat setempat,” pungkasnya.
Reporter: Novita/Editor:Widyawati