13 September 2025

Get In Touch

Pemkab Madiun dan Allena Humanity Project Hadirkan MBG untuk Siswa SD Randualas 4

Anak-anak SD Randualas 4, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, menikmati makan siang bergizi bersama dalam kegiatan kolaborasi Pemkab Madiun dan Yayasan Allena Humanity Project, Jumat (12/9/2025).
Anak-anak SD Randualas 4, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, menikmati makan siang bergizi bersama dalam kegiatan kolaborasi Pemkab Madiun dan Yayasan Allena Humanity Project, Jumat (12/9/2025).

MADIUN (Lentera) – Jalan berkelok dan tanjakan di lereng gunung Wilis tak menyurutkan semangat rombongan yang siang itu menuju SD Randualas 4 di Desa Randualas, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. Sekolah dasar sederhana yang berdiri di tengah hamparan sawah dan kebun itu, menjadi saksi keceriaan puluhan siswa, saat mereka mendapat pengalaman berbeda makan siang bersama dengan menu bergizi.

Pemerintah Kabupaten Madiun bersama Yayasan Allena Humanity Project hadir di pelosok desa ini, Jumat (12/9/2025) membawa program makan siang sehat sekaligus pendidikan karakter. Anak-anak yang biasanya hanya membawa bekal seadanya dari rumah, kali ini menikmati lauk pauk bergizi yang dimakan bersama-sama.

Tak hanya itu, mereka juga diajari tanggung jawab kecil, seperti membawa alat makan pribadi dan mencucinya sendiri usai makan. Hal sederhana yang sarat makna, melatih kemandirian sejak dini.

Bupati Madiun, Hari Wuryanto yang hadir langsung menyampaikan rasa bangganya. Ia menegaskan, dukungan berbagai pihak sangat penting agar anak-anak di desa tetap tumbuh sehat dan terbebas dari stunting.

“Anak-anak kita harus sehat, cerdas, dan mandiri. Meski tinggal di perbukitan jauh dari kota, mereka punya hak yang sama untuk tumbuh menjadi generasi unggul,” ujar Bupati.

Sementara itu, Ketua Allena Humanity Project, Arga Narulata menambahkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar berbagi makanan, melainkan juga membangun karakter.

“Kami ingin anak-anak terbiasa dengan ucapan ‘tolong’, ‘maaf’, dan ‘terima kasih’. Hal kecil ini bisa jadi bekal besar untuk masa depan mereka,” katanya.

Usai sambutan, anak-anak menyantap makan siang dengan lahap. Suasana makin hidup saat kuis interaktif digelar, hadiah sederhana membuat mereka bersorak gembira.

Puncak acara ditandai dengan pelepasan balon harapan. Di dalamnya, terselip cita-cita polos anak-anak Randualas: menjadi guru, dokter, hingga tentara. Balon-balon itu melayang ke langit biru Kare, membawa pesan dari pelosok desa bahwa mimpi anak-anak harus tetap dijaga dan didukung.

Reporter: Wiwiet Eko Prasetyo/Editor: Ais 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.