
MALANG (Lentera) - Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) APBD Kota Malang tahun anggaran 2025, diproyeksikan sebesar Rp107 miliar. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi SiLPA tahun 2024 yang mencapai Rp204 miliar.
"Jadi kami untuk merencanakan di 2025 ini, sebenarnya pemerintah sudah melakukan perencanaan potensi SiLPA. Kalau info yang saya dapat dari pembahasan Badan Anggaran (Banggar) dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), angkanya tidak seperti tahun lalu. Lebih rendah tahun ini," ujar Wakil Ketua II DPRD Kota Malang, Trio Agus Purwono, Jumat (12/9/2025).
Trio menjelaskan, pada tahun anggaran 2024 target SiLPA awalnya dipatok Rp170 miliar. Namun realisasinya justru lebih tinggi, yakni mencapai Rp204 miliar. Sementara itu, untuk 2025 ini, target yang ditetapkan di angka Rp107 miliar.
"(Kenapa rendah) karena juga terkait ketersediaan anggaran. Termasuk dana dukung dari pemerintah pusat (Tranfer ke Daerah) yang juga mengecil, sehingga juga akan kecil SiLPA nya," tambahnya.
Sebagai informasi, tren SiLPA Kota Malang sejak tahun anggaran 2021 hingga 2024 menunjukkan tren penurunan. Pada TA 2021, SiLPA tercatat Rp484 miliar, menurun menjadi Rp460 miliar pada 2022, dan kembali turun drastis menjadi Rp199 miliar pada 2023.
Namun, pada TA 2024, angka SiLPA justru naik menjadi Rp204 miliar, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan proyeksi Rp107 miliar pada 2025, SiLPAKota Malang diperkirakan kembali lebih rendah dibandingkan 2024.
Selain soal SiLPA, DPRD juga menyoroti capaian serapan anggaran pemerintah daerah. Berdasarkan catatan dewan, hingga Agustus 2025 rata-rata serapan anggaran di hampir semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) belum mencapai 50 persen.
Legislatif memastikan akan terus melakukan pengawasan agar serapan anggaran dapat lebih maksimal di akhir tahun. Trio mencontohkan, pada tahun sebelumnya realisasi serapan anggaran mampu mencapai sekitar 90 persen.
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH