Pemkot akan Pasang Alarm Keamanan di Balai RW, Komisi A DPRD Surabaya: Harus Melibatkan Warga

SURABAYA (Lentera)– Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana memasang alarm keamanan di setiap balai RW. Alarm tersebut akan difungsikan sebagai penanda bila ada ancaman atau gangguan di wilayah tertentu.

Terkait hal itu, Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, Cahyo Siswo Utomo, menilai rencana pemasangan alarm di balai RW merupakan langkah strategis Pemkot Surabaya. Namun harus melibatkan warga.

Termasuk juga dengan melibatkan pengurus kampung, mulai dari RT, RW, hingga Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK).

“Gagasan alarm di balai RW itu bagus sebagai sinyal cepat. Tetapi, harus dibarengi dengan mendengarkan masukan serta respon warga, terutama pengurus kampung dari RT hingga LPMK, supaya tujuan dari rencana Pemkot ini benar-benar tercapai,” kata Cahyo, Selasa (9/9/2025)

Menurutnya, jika rencana ini akan dijalankan, Pemkot perlu memastikan berbagai aspek berjalan optimal. Mulai dari fungsi sistem, kesiapan teknis, integrasi nyata dengan aparat resmi, hingga alokasi anggaran yang jelas.

“Perawatan dan SOP yang detail juga harus diperhatikan, agar alarm ini betul-betul memberi manfaat bagi warga, bukan sekadar formalitas,” tuturnya.

Politisi dari Fraksi PKS ini juga menambahkan, besar kemungkinan program tersebut akan diusulkan dalam APBD 2026, mengingat pembahasan APBD Perubahan 2025 saat ini masih dalam tahap harmonisasi di Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Sepertinya nanti akan dibahas di APBD 2026, karena APBD Perubahan sekarang sudah berproses di Gubernur Jatim,” jelasnya.

Dengan demikian, Cahyo berharap Pemkot Surabaya dapat menyiapkan kajian matang sekaligus melibatkan seluruh pengurus kampung, sehingga program alarm di balai RW benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat.

Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH