
SURABAYA (Lentera) - Kebiasaan berkumur setelah menyikat gigi sudah dilakukan oleh banyak orang karena dianggap membuat gigi terasa lebih bersih dan segar. Namun, tanpa disadari, tindakan ini justru dapat mengurangi efektivitas manfaat dari menyikat gigi itu sendiri.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa berkumur setelah menyikat gigi dapat menurunkan efektivitas fluoride, mineral yang berperan melindungi gigi dari kerusakan. Oleh karena itu, para ahli merekomendasikan agar pasta gigi cukup dilepaskan tanpa dibilas dengan air, sehingga fluoride dapat bertahan lebih lama pada permukaan gigi.
Dikutip dari ZME Science pada Kamis (4/9/2025), fluoride membantu memperbaiki mineral dan kalsium yang hilang dari gigi setiap kali kita mengonsumsi makanan atau minuman yang bersifat asam. Zat ini juga memperkuat enamel, lapisan putih di permukaan gigi, serta memiliki efek antimikroba terhadap bakteri penyebab karies kerusakan permanen pada gigi yang biasanya berujung pada berlubang.
Namun manfaat ini hanya optimal jika fluoride bisa tinggal lebih lama di mulut. Sebab paparan fluoride akan terus menurun sepanjang hari akibat aktivitas seperti makan dan minum. Berkumur setelah gosok gigi bisa menghilangkan sisa fluoride dari mulut lebih cepat.
Penelitian dari Universitas Göteborg, Swedia, menguji dampak berkumur dengan volume air berbeda setelah menyikat gigi menggunakan pasta gigi berfluoride. Hasilnya, berkumur sebanyak tiga kali dengan air 10 mL– sama dengan sekitar 2 sendok teh terbukti menurunkan kadar fluoride lebih signifikan dibanding hanya sekali kumur dengan 5 mL air atau satu sendok teh.
Sisa Pasta Gigi Tertelan
Pertanyaan lain muncul: apakah sisa fluoride berbahaya jika tak sengaja tertelan? Studi tahun 2023 menunjukkan bahwa 30 menit setelah hanya melepeh pasta gigi tanpa berkumur, tidak ditemukan kandungan fluoride dalam darah yang menunjukkan efek toksik.
Saran untuk tidak berkumur setelah sikat gigi ini juga telah disampaikan oleh berbagai otoritas kesehatan gigi di dunia. Di Inggris, National Health Service (NHS) secara resmi menyarankan agar orang-orang "meludahkan sisa pasta gigi dan tidak berkumur setelah menyikat gigi."
Hal serupa juga ditegaskan oleh American Dental Association (ADA) yang menyarankan agar sisa pasta gigi cukup dibuang tanpa perlu menggunakan air.
Kebiasan dari Kecil
Meski begitu, mengubah kebiasaan berkumur setelah sikat gigi memang tidak mudah, terutama bagi yang terbiasa sejak kecil. Anak-anak pun biasanya diajarkan berkumur untuk mencegah risiko menelan pasta gigi.
Namun, sisa pasta gigi di mulut tidak dianggap kotor selama sisa makanan ikut terbuang, dan kebersihan bisa dilengkapi dengan dental floss. Studi soal anjuran tidak berkumur masih bersifat opsional, bahkan menurut drg. Rosdiana Nurul Annisa, berkumur tetap boleh dilakukan setidaknya sekali karena hasil penelitian tidak menunjukkan perbedaan signifikan.
"Berdasarkan jurnal dan penelitian, tidak ada perbedaan yang signifikan antara berkumur sekali setelah sikat gigi dan tidak berkumur setelah sikat gigi," kata Rosdiana dikutip dari Antara.
Dokter gigi Dewi Isroyati dari UI menilai berkumur setelah sikat gigi di Indonesia masih penting, karena tidak semua pasta gigi mengandung fluoride. Ia menekankan bahwa yang lebih utama adalah teknik menyikat gigi yang benar menggunakan sikat berbulu halus selama minimal dua menit.
"Yang lebih penting adalah waktu sikat gigi, teknik sikat gigi yang benar dan kontrol ke dokter gigi enam bulan sekali," katanya.
Jadi tidak ada salahnya jika kamu masih berkumur setelah menyikat gigi karena khawatir kandungan fluoride yang sangat tinggi atau zat lain di pasta gigi tertelan.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber