01 September 2025

Get In Touch

Kirab Pusaka Meriahkan Hari Jadi ke-831 Trenggalek

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin (kiri) bersama istrinya, Novita Hardini (kanan), menyapa masyarakat dalam prosesi Kirab Pusaka Hari Jadi ke-831 Trenggalek, Minggu (31/8/2025).
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin (kiri) bersama istrinya, Novita Hardini (kanan), menyapa masyarakat dalam prosesi Kirab Pusaka Hari Jadi ke-831 Trenggalek, Minggu (31/8/2025).

TRENGGALEK (Lentera) - Ribuan masyarakat Trenggalek memadati rute kirab pusaka dalam rangkaian Hari Jadi ke-831 Kabupaten Trenggalek, Minggu (31/8/2025). Sejak pagi, warga sudah menunggu untuk menyaksikan arak-arakan pusaka sekaligus berinteraksi langsung dengan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin yang berjalan tanpa alas kaki.

Dalam kirab pusaka tersebut, Bupati didampingi sang istri, Novita Hardini, Wakil Bupati Syah Mohamad Natanegara, jajaran Forkopimda, serta perangkat daerah. Prosesi berjalan khidmat sekaligus meriah, terlebih saat Mas Ipin, sapaan akrab bupati, membagikan sedekah berupa bingkisan, buah, dan sayuran kepada masyarakat. Aksi berbagi ini juga diikuti oleh para pejabat yang hadir.

 “Sudah, seperti biasanya niatnya sedekah tolak bala. Doanya semoga rejeki warga dilancarkan, hidup tentram, aman, selamat, dan berbahagia. Semoga segala urusan masyarakat Trenggalek dimudahkan oleh Yang Maha Kuasa,” tutur Mas Ipin saat menyapa warga.

Kirab pusaka ini merupakan kelanjutan dari prosesi jamasan pusaka. Usai dijamas, pusaka kabupaten disemayamkan di Balai Desa Kamulan, Durenan, sedangkan pusaka milik bupati ditempatkan di Balai Desa Karangrejo, Kecamatan Kampak. Selanjutnya, pusaka-pusaka tersebut akan dikirab kembali menuju Pendopo Manggala Praja Nugraha untuk disimpan kembali.

Peringatan Hari Jadi Trenggalek tahun ini mengusung tema “Neng, Ning, Nang”. Mas Ipin menjelaskan, tema tersebut bermakna filosofi perjalanan hidup manusia. “Setiap orang yang lahir sudah jumeneng atau tercipta. Setelah itu diharapkan bisa lelaku wening. Dengan begitu akan sampai pada kewenangan atau kemenangan. Konsep ini disebut Sangkan Paraning Dumadi, yakni manusia tahu lahir untuk apa, hidup menjalani apa, dan kelak kembali ke mana,” ungkapnya.

Reporter: Herlambang/Editor:Widyawati

 

 

 

 

 

 

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.