03 September 2025

Get In Touch

Mantan Ketua KPK Minta Presiden Copot Kapolri

Mantan KPK RI, Abraham Samad, ditemui di Universitas Widyagama Malang, Sabtu (30/8/2025).
Mantan KPK RI, Abraham Samad, ditemui di Universitas Widyagama Malang, Sabtu (30/8/2025).

MALANG (Lentera) - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011–2015, Abraham Samad meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Menyusul tewasnya pengemudi ojek online (ojol) dalam kericuhan demonstrasi di Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).

"Dalam demo kemarin sampai ada kendaraan semi baja yang diturunkan. Itu menandakan pendekatan represif yang dilakukan aparat penegak hukum di Indonesia tidak ada perubahan. Saya tegas menyatakan ini bukan sekadar pelanggaran hukum, tetapi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Karena nyawa orang jadi korban," ujarnya, ditemui di Universitas Widyagama Malang, Sabtu (30/8/2025).

Menurutnya, seluruh pelaku yang menyebabkan kematian harus diproses secara hukum. "Harus bisa mempertanggungjawabkan di depan hukum lewat proses persidangan," tambahnya.

Presiden Prabowo harus menunjukkan sikap tegas dengan mencopot Kapolri sebagai pimpinan tertinggi Polri. Menurutnya, hal ini dapat dimaknai sebagai respon positif dari pemerintahan Prabowo Subianto.

"Pak Prabowo memberikan sanksi terhadap aparat yang melakukan pelanggaran," jelasnya.

Menurut Abraham, selain pencopotan oleh Presiden, Kapolri juga memiliki opsi untuk mundur secara sukarela. "Kalau di Jepang, pejabat bersalah itu dia mengundurkan diri," katanya.

Kritik juga disampaikan terkait korban yang meninggal, yakni seorang pengemudi ojol bernama Affan Kurniawan (21).

Abraham menilai, korban sama sekali tidak terlibat dalam tindakan anarkis. Namun justru meninggal dunia setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat aparat memukul mundur massa di kawasan Pejompongan.

Sebagaimana diberitakan, unjuk rasa digelar di beberapa titik di Jakarta, yakni di Polda Metro Jaya, Gedung DPR RI dan Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat pada Jumat, 29 Agustus 2025.

Demo ini digelar menyusul tewasnya Affan Kurniawan, pengendara ojek online (ojol) yang dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di Jalan Penjernihan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.

Massa aksi menuntut kasus pengemudi ojol yang dilindas Brimob ini diusut tuntas.

Sejauh ini Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri telah melakukan pemeriksaan terhadap aparat yang terlibat. Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Abdul Karim mengungkapkan, tujuh anggota Brimob yang berada di dalam rantis saat kejadian telah ditangkap dan diperiksa.

Menurutnya, ketujuh anggota Brimob tersebut kini ditempatkan di tempat khusus (patsus) hingga proses etik selesai.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.