24 August 2025

Get In Touch

60 Persen Pohon di Jalan Soehat Dinilai Tak Layak, DLH Kota Malang Pastikan Penghijauan Kembali

Penebangan pohon di sepanjang Jl Soekarno Hatta sisi barat. (dok. DLH Kota Malang)
Penebangan pohon di sepanjang Jl Soekarno Hatta sisi barat. (dok. DLH Kota Malang)

MALANG (Lentera) - Sekitar 60 persen pohon yang berada di sisi barat Jalan Soekarno-Hatta (Soehat), Kota Malang, dinilai tidak layak ditanam di jalan raya. Temuan itu merupakan kajian yang disampaikan tim teknis Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jawa Timur. Saat ini juga dilakukan pemotongan pohon untuk mendukung pengerjaan proyek drainase di wilayah tersebut.

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memastikan, pohon yang ditebang akan diganti dengan penanaman kembali setelah proyek selesai.

"Dari depan Polinema sampai di Jalan Candi Panggung itu jenis pohonnya tidak sesuai untuk dipasang di jalan raya. Ada jenis pohon palem dan karet. Jadi, dari 100 ada 60 persen tidak layak ditanam di jalan raya. Kami pastikan setelah dipotong, nanti akan ada penghijauan kembali di titik tersebut dari pihak Pemkot," ujar anggota Tim Teknis Dinas PU SDA Jatim, Bagus Akbar, dikutip pada Sabtu (23/8/2025).

Bagus menambahkan, pemotongan pohon dilakukan untuk mendukung pembangunan jaringan drainase baru di kawasan Suhat. Saluran baru yang dibangun akan lebih besar dibandingkan sebelumnya, sehingga membutuhkan pelebaran lahan di sekitar jalan.

"Setelah pohon selesai, selanjutnya baru dilaksanakan pengerjaan drainase," katanya.

Sementara itu, Pelaksana harian (Plh) Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Matondang, memastikan penghijauan kembali telah disiapkan. 

Menurutnya, Polinema akan menyediakan ribuan bibit pohon. Sementara DLH sendiri akan menyiapkan 300 bibit pohon dengan ketinggian telah mencapai 10 meter.

"Jadi nanti setelah pengerjaan drainase selesai, kami langsung akan menanam pohon yang disiapkan. Sehingga di lokasi itu tidak akan gersang," terang Raymond.

Selain itu, DLH juga menyiapkan mekanisme pemanfaatan sisa pohon yang ditebang. Ranting dan daun akan dikirim ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Supit Urang untuk dijadikan kompos, sedangkan batang pohon akan dikirim ke Kantor DLH Kota Malang.

Dijelaskannya, pemotongan pohon dilakukan malam hari, mulai pukul 22.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB, untuk mengurangi dampak kemacetan. Meski begitu, Raymond mengakui masih terjadi kepadatan lalu lintas pada saat pelaksanaan.

"Tetapi di hari pertama pengerjaan pemotongan, meskipun sudah dimulai malam di jam 10, tetap saja macet di sana. Terlebih kemarin itu kan hujan juga. Tetapi kalau dilakukan siang hari, ya tambah macet," jelasnya.

Menurut Raymond, tidak ada hambatan berarti selain faktor cuaca dan lalu lintas. Pihaknya berharap proses pemotongan pohon selesai sesuai target maksimal tiga pekan, sehingga pengerjaan drainase dapat segera dilanjutkan.

Reporter: Santi Wahyu/Editor:Widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.