18 August 2025

Get In Touch

Presiden Ukraina Akan Temui Trump Senin Besok

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy.

KYIV (Lentera) - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, akan ke Washington untuk berunding dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Senin (18/8/2025). 

Rencana Presiden Ukraina itu setelah pertemuan puncak presiden AS dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang gagal menghasilkan gencatan senjata segera di Ukraina atau rencana untuk mencapainya.

Ia mengatakan Trump telah mengundangnya pada hari Sabtu (16/8/2025) melalui panggilan telepon yang berlangsung lebih dari satu setengah jam. Setelah satu jam, mereka bergabung dengan para pejabat Eropa dan NATO, tambahnya.

Di X, Zelenskiy mengatakan ia dan Trump akan "membahas semua detail terkait penghentian pembunuhan dan perang", menambahkan: "Saya berterima kasih atas undangannya." dikutip reuters.

Zelenskiy telah berulang kali mengatakan bahwa pertemuan trilateral dengan para pemimpin Rusia dan AS sangat penting untuk menemukan cara mengakhiri perang skala penuh yang dilancarkan oleh Rusia pada Februari 2022.

Trump minggu ini menyuarakan gagasan pertemuan semacam itu, dengan mengatakan hal itu dapat terjadi jika pembicaraan bilateralnya di Alaska dengan Putin berhasil.

"Ukraina menekankan bahwa isu-isu kunci dapat dibahas di tingkat pemimpin, dan format trilateral cocok untuk ini," tambah Zelenskiy dalam postingannya.

Namun, belum jelas apa yang akan diminta Trump dari Zelenskiy.
Trump mengatakan pada hari Sabtu bahwa telah diputuskan dalam pertemuan puncak bahwa cara terbaik untuk mengakhiri perang adalah dengan langsung mencapai kesepakatan damai dan tidak mendesak gencatan senjata segera. Kyiv dan sekutu-sekutunya di Eropa, tidak seperti Moskow, hingga saat ini bersikeras bahwa negosiasi harus didahului oleh gencatan senjata.

Dalam pernyataannya setelah pertemuan puncak, Putin tidak mengisyaratkan adanya perubahan dalam posisi maksimalis Rusia, dengan mengatakan bahwa perlu untuk menghilangkan "akar penyebab" perang dan mengatasi "keprihatinan sah" Moskow.

Sumber : Reuters
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.