
SURABAYA (Lentera) - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menekankan pentingnya menjaga kualitas gizi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini disampaikan dalam upaya mempercepat pembentukan Satuan Percepatan Program Dapur (SPPD) di Jawa Timur, yang bertujuan menciptakan generasi emas melalui asupan gizi yang optimal.
Gubernur Khofifah mengungkapkan bahwa pemerintah provinsi saat ini sedang berupaya mengintegrasikan beras fortifikasi ke dalam menu MBG. Usulan ini muncul setelah menerima masukan dari perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menekankan pentingnya penguatan gizi bagi penerima manfaat. Beras fortifikasi merupakan beras yang diperkaya dengan nutrisi esensial seperti zat besi, vitamin, dan mineral.
"Kami mohon kita semua menjaga, bahwa program dari Bapak Presiden ini adalah untuk memberikan support gizi kepada penerima manfaat, baik ibu hamil, balita, maupun anak-anak di semua jenjang pendidikan," ujar Khofifah saat meresmikan SPPG dapur Nikmat Barokah di Wisma Kedung Asem Indah, Surabaya, Sabtu (16/8/2025).
Menurut Khofifah, salah satu referensi kuat untuk program ini adalah India, yang telah sukses menerapkan beras fortifikasi untuk 700 juta penerima manfaatnya. Meskipun ada biaya tambahan sebesar Rp100 per porsi, Pemprov Jatim sedang mengusulkan payung hukum ke pemerintah pusat agar biaya ini dapat ditanggung oleh APBD. Dengan 7,4 juta penerima manfaat di Jawa Timur, tambahan biaya ini mencapai angka yang signifikan, sehingga legalitas pendanaan sangat diperlukan.
Untuk memastikan program ini berjalan lancar, sebuah satgas baru telah dibentuk di tingkat provinsi. Satgas ini diketuai oleh Wakil Gubernur dan melibatkan Pangdam, Kapolda, serta Kajati, yang akan bekerja sama dengan Satgas MBG nasional.
Selain manfaat gizi, percepatan pembentukan SPPD ini juga membawa dampak positif lain, yaitu pembukaan lapangan kerja baru. Khofifah menyebutkan bahwa untuk melayani 4.000 porsi makanan, dibutuhkan sekitar 47 tenaga kerja. Hal ini menjadi solusi konkret untuk mengurangi pengangguran dan memberikan peluang kerja baru.
Gubernur juga membagikan inspirasi di balik program ini, yaitu dapur sehat yang didirikan oleh Syekh Abdul Qodir Jaelani di Baghdad 900 tahun silam. Dapur tersebut hingga kini masih eksis, menyajikan makanan bergizi secara rutin dua kali sehari. Presiden Prabowo juga telah melihat langsung inspirasi ini, baik dari India maupun Baghdad, yang menjadi dasar kuat program MBG di Indonesia.
"Semoga program ini tidak hanya memberikan asupan gizi yang baik, tetapi juga mengantarkan keberkahan, kedamaian, kesejukan, persatuan, dan persaudaraan bagi bangsa Indonesia," tutup Khofifah. (*)
Reporter : Lutfi
Editor : Lutfiyu Handi