JAKARTA (Lentera) - Seorang jurnalis Al-Jazeera meninggal dunia akibat serangan terarah Israel yang menghantam sebuah tenda di dekat Rumah Sakit al-Shifa, Kota Gaza, pada Minggu (10/8/2025).
Serangan ini menewaskan Anas Al-Sharif (28), Mohammed Qreiqeh (33), dan juru kamera Ibrahim Zaher (25), Mohammed Noufal (29), serta Moamen Aliwa (23).
Penargetan dan pembunuhan jurnalis yang disengaja oleh pasukan Israel ini merupakan kejahatan perang menurut hukum humaniter internasional. Banyak yang mengecam, termasuk PBB, Amnesty International, hingga publik figur seperti Bella Hadid.
Bella menyuarakan kritikan keras terhadap Israel melalui unggahan Instagram Story.
“Aku heran kenapa!!!! Lebih banyak jurnalis yang dibunuh Israel daripada jurnalis yang mereka selamatkan. Bahkan mereka mengenakan rompi pers. Aku sudah mengatakan ini selama bertahun-tahun. Seberapa besar perhitungannya?”
Ia juga menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Anas Al-Sharif. Melalui tulisannya, Bella mengatakan bahwa ia dan Anas berada di usia yang sama.
Namun ia membayangkan, Anas sudah mengalami banyak kesulitan dan mengusahakan banyak hal dalam hidupnya yang singkat. Bella juga mengungkapkan bahwa Anas sudah berjuang untuk kemanusiaan sampai napas terakhirnya.
Pada tahun 2024, Anas Al-Sharif dianugerahi Penghargaan Pembela Hak Asasi Manusia dari Amnesty International Australia untuk menghormati ketangguhan, keberanian, dan komitmennya yang luar biasa terhadap kebebasan pers saat bekerja dalam kondisi paling berbahaya.
Setelah menerima penghargaan tersebut, Anas mendedikasikan penghargaan tersebut kepada setiap jurnalis Palestina yang meliput peristiwa dan kejahatan pendudukan Israel selama perang dan pengepungan Jalur Gaza yang sedang berlangsung.
Dilansir Al Jazeera, tercatat ada 270 jurnalis yang meninggal dunia akibat serangan Israel ke Gaza sejak 2023.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber
.jpg)
