
TRENGGALEK (Lentera) – Komisi IV DPRD Trenggalek mengusulkan penyesuaian anggaran dua rumah sakit umum daerah (RSUD), untuk memastikan agar layanan kesehatan berjalan optimal.
Ketua Komisi IV, Sukarodin mengatakan adanya perubahan signifikan pada rencana pendapatan dan kebutuhan belanja, di dua fasilitas pelayanan kesehatan yakni RSUD dr. Soedomo dan RSUD Panggul,
Menurutnya, pendapatan RSUD dr. Soedomo yang semula direncanakan turun Rp3 miliar akhirnya dikembalikan menjadi Rp147,5 miliar.
“Kemudian di RSUD Panggul, dari draf kita naikkan sekitar Rp1,2 miliar,” jelas Sukarodin, Senin (11/8/2025).
“Tadi masih ada kekurangan Rp1 miliar sekian, ini mesti dipenuhi. Kalau untuk gaji di RSUD dr. Soedomo sudah beres,” tegasnya.
“Untuk rencana investasi dari BLUD masih menunggu RBA-nya, sekarang sedang dikerjakan dan belum kelar. Jadi nanti kita panggil ulang,” ujarnya.
Sukarodin mengungkapkan, saat ini RSUD dr. Soedomo sudah memiliki akreditasi B, sementara RSUD Panggul masih di tingkat C. Untuk peningkatan grade, pihaknya menilai RSUD Panggul masih memiliki pekerjaan rumah termasuk penyelesaian pembangunan gedung.
“Di RSUD Panggul, perlu ada pembangunan lanjutan lantai 2 yang belum teranggarkan. Jika dipaksakan dari BLUD kami khawatir jadi kendala, yang memungkinkan tentu dari DAU atau APBD,” ungkapnya.
Dalam pembahasan anggaran, juga disinggung soal ketersediaan obat di beberapa puskesmas. Sukarodin memastikan, kebutuhan obat untuk tahun 2026 tidak akan bermasalah.
“Di sana juga ada peningkatan pendapatan sehingga BLUD bisa diputar. Puskesmas kan pengelolaannya juga sudah BLUD,” jelasnya.
Penyesuaian anggaran ini selanjutnya akan dibahas lebih lanjut di tingkat Badan Anggaran (Banggar) DPRD, bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).(Adv)
Reporter: Herlambang/Editor: Ais