14 August 2025

Get In Touch

RI Belum Keluarkan Travel Warning ke China Meski Ada Wabah Chikungunya

Ilustrasi
Ilustrasi

JAKARTA (Lentera) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mengatakan sampai saat ini belum ada imbauan larangan perjalanan ke China buntut adanya wabah Chikungunya.

"Belum ada travel warning [peringatan perjalanan] dari pemerintah," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kemenkes, Aji Muhawarman dikutip, Jumat (8/8/2025).

Meski demikian, Aji menganjurkan masyarakat Indonesia yang ingin bepergian ke China untuk bisa mengikuti perkembangan kasus tersebut. Bila ada kebijakan agar mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. 

"Dan jika harus ke [China], untuk mematuhi kebijakan atau protokol yang berlaku," imbauannya.

Dia juga menegaskan bahwa saat ini Indonesia tidak berada pada status wabah terkait kasus Chikungunya.

"Tren kasusnya cenderung turun dibanding pada awal tahun saat puncak musim hujan," tegasnya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, tren suspek Chikungunya di Indonesia pada awal tahun 2025 mengalami kenaikan drastis, yakni di angka sekitar 900 kasus dibanding tahun 2023 sekitar 300 kasus dan 2024 di atas 200 kasus pada periode yang sama.

Hal ini sejalan dikarenakan adanya pola musim penghujan di Indonesia, sehingga perlu diwaspadai adanya kenaikan kasus pada minggu mendatang. Meskipun begitu, saat ini tren menunjukkan penurunan dalam dua bulan terakhir.

"Dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor risiko penyakit suspek Chikungunya dapat dipengaruhi pola musim penghujan," bunyi pernyataan data Kemenkes RI.

Sebelumnya diberitakan, China kembali memperketat protokol kesehatan di Provinsi Guangdong selatan akibat penyebaran penyakit virus yang ditularkan melalui nyamuk.

Foshan, yang mencatat lebih dari 6.500 infeksi Chikungunya dalam waktu kurang dari sebulan, meminta apotek melaporkan identitas orang yang membeli salah satu dari 47 obat untuk meredakan gejala chikungunya seperti demam, ruam, dan nyeri sendi.

Menurut pemberitahuan dari Biro Pengawasan Pasar kota tersebut, kebijakan serupa diberlakukan saat pandemi Covid-19, ketika pembelian obat di apotek akan memicu pop-up pada kode kesehatan seseorang, yang membatasi pergerakan mereka dan mewajibkan tes.

Untuk saat ini, belum ada tanda bahwa otoritas mempertimbangkan penerapan lockdown ketat seperti untuk memberdayakan perekonomian Tiongkok selama pandemi.

Kasus Suspek Chikungunya Berdasarkan Provinsi Tahun 2025 hingga minggu ke-30:

1.⁠ ⁠Jawa Barat 6.674 kasus

2.⁠ ⁠Jawa Tengah 3.388 kasus

3.⁠ ⁠Jawa Timur 2.903 kasus

4.⁠ ⁠Sumatera Utara 1.074 kasus

5.⁠ ⁠Banten 838 kasus

 

Editor:Widyawati/berbagai sumber

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.