SURABAYA (Lentera)– PT Mega Akses Persada (FiberStar), penyedia infrastruktur jaringan fiber optik nasional, meresmikan kantor cabang barunya di Jl. Raya Gayungsari Barat No. 51 B, Surabaya, pada Selasa (30/7/2025).
Kantor ini menggantikan lokasi sebelumnya di Ketintang Baru, sebagai bagian dari langkah perusahaan memperkuat layanan dan memperluas jangkauan jaringan di Jawa Timur.
Commerce and Network Director FiberStar, Marcelus Ardiwinata, mengatakan, FiberStar telah hadir di Surabaya sejak 2015, dan kini menyediakan jaringan fiber optik bagi berbagai penyedia layanan internet seperti CBN, MyRepublic, XL Home, dan lainnya.
Dengan konsep open access, FiberStar memungkinkan banyak operator berbagi jaringan serat optik, sehingga layanan internet bisa menjangkau lebih luas dan efisien.
"Surabaya adalah simpul penting dalam jaringan kami. Kantor ini bukan sekadar simbol, tapi komitmen nyata kami untuk mempercepat transformasi digital di Jawa Timur," ucapnya.
Ia juga mengungkapkan, berdasarkan data APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) tahun 2024 menunjukkan bahwa Jawa Timur memiliki 34,06 juta pengguna internet terbesar kedua di Pulau Jawa.
"Fakta ini menjadi salah satu alasan FiberStar memusatkan penguatan layanan dan operasional di Surabaya," tambahnya.
Sementara itu, Regional Head Jawa Timur PT. Mega Akses Persada, Ariful Ahyar Sudarsono menuturkan, selain memperkuat layanan di kota-kota yang sudah dijangkau seperti Surabaya, Malang, Sidoarjo, Jember, Madiun, Kediri, dan Gresik, pihaknya juga bersiap memperluas jaringan ke Jombang, Batu, Pasuruan, Mojokerto, dan Probolinggo.
Selain ekspansi, perusahaan juga akan meningkatkan kualitas jaringan di wilayah eksisting dengan menambah kapasitas dan memperkuat infrastruktur.
Ini sejalan dengan target peningkatan jumlah homepass (rumah atau unit yang terjangkau jaringan fiber optik) di seluruh Jawa Timur.
"Kami siap menghadirkan internet cepat dan stabil untuk seluruh wilayah Jawa Timur," ungkapnya.
FiberStar juga fokus memperkuat segmen korporat dan instansi pemerintah, serta terus mengembangkan tim melalui pelatihan SDM dan pola kerja hybrid yang fleksibel.
Tak hanya darat, FiberStar juga sedang membangun jaringan bawah laut lewat proyek Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) - Rising 8, bekerja sama dengan PT Jejaring Mitra Persada (Triasmitra Group).
Proyek ini dirancang untuk mendukung konektivitas nasional dengan kapasitas hingga 25 Tbps—jauh lebih besar dari jaringan bawah laut sebelumnya, Batam-Singapore (B2JS), yang kini telah penuh.
Rising 8 ditargetkan mulai beroperasi pada November 2025 dan akan menjadi tulang punggung konektivitas baru di Indonesia.
"Kami berharap, adanya kantor baru ini bisa membawa semangat baru, kekompakan baru dan komitmen baru, sehingga kita bisa menghasilkan output yang nyata kepada para pelanggan," tutupnya.
Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH
.jpg)
