27 July 2025

Get In Touch

Meski Ada Seruan Gencatan Senjata, Perang Kamboja-Thailand Berlanjut di Hari Ketiga

Foto yang dirilis oleh Angkatan Darat Kerajaan Thailand ini, tentara Thailand memeriksa daerah perbatasan saat dua ranjau darat anti-personil ditemukan pada hari Minggu (20/7/2025). (Foto: Royal Thai Army)
Foto yang dirilis oleh Angkatan Darat Kerajaan Thailand ini, tentara Thailand memeriksa daerah perbatasan saat dua ranjau darat anti-personil ditemukan pada hari Minggu (20/7/2025). (Foto: Royal Thai Army)

BANGKOK (Lentera)-Pertempuran antara Kamboja dan Thailand di perbatasan masuk hari ketiga pada Sabtu (26/7/2025). Hari ini, pertikaian bersenjata pecah di Ban Chamrak dan distrik Muang sejak Sabtu pagi.

Keterangan Gugus Tugas Marinir Provinsi Trat, pasukan Kamboja mendekat ketiga lokasi di sekitar perbatasan pada pukul 05.10 pagi. Pasukan Thailand mengeklaim memukul mundur mereka pada 05.40 pagi.

Selain dua daerah tadi, Militer Thailand menyebut mereka mengerahkan pasukan bantuan berupa empat kapal patroli di sekitar perairan Chantburi.

Terpisah Gubernur Trat Natthaphong Sanguanjit mengatakan perintah evakuasi sudah dikeluarkan kepada warga di kawasan terdampak perang.

“Yang dievakuasi termasuk lansia, anak-anak dan pasien rumah sakit, mereka dibawa ke 10 tempat penampungan di zona aman,” ucap Natthaphong seperti dikutip dari Bangkok Post.

Sampai sekarang belum ada keterangan dari Pemerintah Kamboja perihal pertempuran hari ketiga.

Serangan hari ketiga tepat ketika PM Kamboja Hun Manet menyepakati usulan gencatan yang disampaikan oleh Malaysia yang berperan sebagai mediator.

Sedangkan Thailand menekankan secara prinsip mereka sepakat dengan usulan gencatan senjata, serta akan mempertimbangkan itu. Namun, Thailand menginginkan pemberlakuan gencatan harus sesuai dengan kondisi di lapangan.

“Sepanjang hari, pasukan Kamboja terus melanjutkan serangan tanpa pandang bulu. Tindakan Kamboja menunjukkan kurangnya iktikad baik dan terus membahayakan warga sipil,” kata Kemlu Thailand.

Sementara itu, Angkatan Laut Thailand mengerahkan empat kapal, Sabtu (26/7/2025) di dekat perbatasan untuk mendukung pasukan darat saat konflik Thailand-Kamboja memasuki hari ketiga, menurut situs berita Khaosod English.

Angkatan Laut Kerajaan Thailand meluncurkan Operasi “Trat Pikhat Pairee 1” (Serangan Trat 1) terhadap pasukan Kamboja di tiga titik sepanjang perbatasan, setelah tentara Kamboja dilaporkan memperluas posisinya, demikian dilaporkan surat kabar The Nation di Thailand.

Sekretaris Negara Urusan Penerbangan Sipil Kamboja, Sin Chansereyvutha, mengatakan bahwa pesawat masih dapat melintas di atas zona konflik jika berada di ketinggian lebih dari 11 kilometer (6,8 mil), menurut laporan surat kabar Khmer Times.

Kamboja melaporkan 13 korban dalam bentrokan tersebut, termasuk lima prajurit, sejak pertempuran dimulai pada Kamis.

Sementara itu, Thailand melaporkan 19 korban, termasuk enam prajurit, menurut Thai PBS.R ibuan warga dari kedua sisi perbatasan telah dievakuasi.

Thailand mengerahkan jet tempur, sedangkan Kamboja meluncurkan roket dalam pertempuran tersebut. Kedua negara saling menuduh sebagai pihak yang memulai tembakan.

Kedua negara bertetangga di Asia Tenggara ini tengah bersengketa wilayah perbatasan di sekitar Provinsi Preah Vihear milik Kamboja dan Provinsi Ubon Ratchathani di Thailand, yang memicu kembali ketegangan sejak 28 Mei, ketika seorang prajurit Kamboja tewas.

Editor:Widyawati/berbagai sumber

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.