Antisipasi Tragedi Laut, Komisi D DPRD Jatim Ingatkan Evaluasi Menyeluruh Kapal Cepat Banyuwangi–Denpasar

SURABAYA (Lentera) – Menjelang peluncuran resmi layanan kapal cepat rute Banyuwangi–Denpasar pada Agustus 2025, Komisi D DPRD Jawa Timur menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh. Hal ini sebagai langkah antisipatif agar insiden tragis tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya tidak terulang.
Anggota Komisi D DPRD Jatim, Miseri Efendy, menjelaskabahwa sebelum kapal cepat ini melayani masyarakat secara reguler, Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan (Dishub) harus menyiapkan regulasi yang ketat dan tegas. Dengan adanya juknis (petunjuk teknis) yang jelas, operator kapal memiliki pedoman operasional yang harus ditaati.
“Karena kita lakukan kunjungan ke beberapa pelabuhan ternyata teman-teman di lapangan kurang begitu menegakkan aturan. Sehingga overload seperti di Banyuwangi (KMP Tunu Red) itu overload,” ungkap Miseri, Kamis (24/7/2025).
Komisi D mengingatkan penegakan aturan menjadi faktor krusial demi keselamatan penumpang. Apalagi, dalam pemantauan yang telah dilakukan, ditemukan adanya praktik kelebihan muatan di beberapa pelabuhan.
Selain operator, kesadaran masyarakat juga menjadi sorotan. Masyarakat diminta tidak memaksakan diri untuk tetap naik jika kondisi kapal sudah menunjukkan tanda-tanda kelebihan kapasitas.
“Masyarakat juga harus mempunyai kesadaran, jika kapal akan overload, maka tidak memaksakan untuk masuk ke dalam kapal,” lanjut Miseri.
Lebih lanjut, Politisi Demokrat tersebut menggarisbawahi, sarana dan prasarana pelayaran serta kesiapan SDM juga harus menjadi perhatian utama. Tidak hanya dari sisi teknis kapal, tapi juga kelengkapan penunjang untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama pelayaran berlangsung.
“Pertama regulasinya seperti apa, kesiapan sarana dan prasarana dari kapal itu seperti apa. Kesiapan SDM seperti apa,” tegasnya.
Menurut Miseri, grand launching hanya layak dilakukan jika seluruh persyaratan teknis dan non-teknis telah terpenuhi, serta didukung oleh kondisi cuaca yang mendukung. Jika tidak, ia menyarankan agar peluncuran ditunda demi keselamatan dan kenyamanan bersama.
“Sekiranya semua tadi sudah siap, dan cuaca sangat mendukung launching dilaksanakan. Tapi ternyata dari salah satu persyaratan belum terpenuhi atau belum siap, maka jangan terburu-buru. Mendingan itu dipersiapkan dengan baik sehingga launching bisa berjalan sukses,” paparnya.
“Kami tidak ingin kejadian kemarin (tenggelamnya KPM Tunu Pratama Jaya), terulang. Karena overload dan KMP Tunu Pratama Jaya merupakan modifikasi dari kapal barang,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kapal cepat Banyuwangi -Denpasar mulai uji coba, sejak Rabu 23 Juli 2025. Kapal berlayar dari Pantai Marina Boom, Banyuwangi menuju Pelabuhan Pulau Serangan, Denpasar, Bali. Kapal beroperasi setiap hari, kecuali Hari Selasa untuk perawatan. Pelayaran perdana, kapal mengangkut sebanyak 50 penumpang dari Banyuwangi menuju Denpasar. Kapasitas kapal 400 penumpang.
Reporter: Pradhita/Editor:Widyawati