
NGANJUK (Lentera) - Langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk menerapkan perizinan nol rupiah bagi investor mendapat pujian dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono.
Pujian ini disampaikan dalam acara peresmian produksi perdana Sigaret Kretek Mesin (SKM) milik PT Alam Raya Amerta Subur Makmur yang berlokasi di Kelurahan Mangundikaran, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Jumat (18/7/2025).
Peresmian secara simbolis dilakukan oleh Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. H. Dudung Abdurachman, S.E., M.M., yang hadir sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Bupati Nganjuk, Kang Marhaen, sebagai bentuk dukungan penuh terhadap tumbuhnya sektor industri di daerah.
Dalam sambutannya, Sekda Jawa Timur menyebut bahwa sektor industri pengolahan, manufaktur, dan makanan merupakan penyumbang utama pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Pada tahun 2024, kontribusi sektor ini mencapai Rp131,9 triliun atau 57,2 persen dari pendapatan nasional, dengan bagi hasil sebesar Rp3,5 triliun. Hal ini menunjukkan besarnya dampak positif dari kehadiran industri di daerah.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya peran kepala daerah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif. “Saya salut dengan Pak Marhaen. Beliau membuat kebijakan perizinan gratis, atau nol rupiah, untuk seluruh layanan investasi di Nganjuk. Ini menunjukkan bahwa Kabupaten Nganjuk sangat ramah terhadap investor,” ujar Sekda.
Setelah prosesi peresmian, para tamu undangan melakukan peninjauan langsung ke area produksi pabrik. Kegiatan ini menandai dimulainya operasional industri secara resmi dan diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam menyerap tenaga kerja lokal serta menggerakkan perekonomian di tingkat daerah.
Dengan komitmen pemerintah daerah yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan industri-industri baru di Kabupaten Nganjuk dapat berkembang pesat. Kebijakan perizinan nol rupiah menjadi salah satu langkah nyata dalam menjadikan Nganjuk sebagai tujuan investasi yang kompetitif dan berkelanjutan. (*)
Editor : Lutfiyu Handi