17 July 2025

Get In Touch

Menteri PPPA Sebut Peringatan HAN 2025 Digelar Serentak Sekolah Seluruh Indonesia

Kunjungan Kerja Menteri PPPA RI, Arifah Fauzi di Universitas Negeri Malang, Selasa (15/7/2025). (Santi/Lentera)
Kunjungan Kerja Menteri PPPA RI, Arifah Fauzi di Universitas Negeri Malang, Selasa (15/7/2025). (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifah Fauzi, menyatakan pelaksanaan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 akan digelar secara serentak di seluruh sekolah di Indonesia.

"Kalau biasanya Hari Anak Nasional diselenggarakan di satu tempat di satu kota dengan menghadirkan perwakilan anak-anak dari seluruh Indonesia. Maka peringatan tahun ini akan diselenggarakan di seluruh sekolah," ujar Arifah, ditemui saat konferensi pers di Universitas Negeri Malang (UM), Selasa (15/7/2025).

Menurut Arifah, peringatan HAN 2025 akan diisi dengan berbagai agenda kegiatan. Salah satu di antaranya adalah permainan tradisional yang berbasis kearifan lokal.

Dijelaskannya, pengenalan kembali permainan tradisional bertujuan mengurangi ketergantungan anak terhadap gawai. Arifah menilai, penggunaan gawai secara berlebihan menjadi salah satu faktor yang memicu tindak kekerasan terhadap anak.

"Hasil penelitian kami, penyebab kekerasan terhadap anak ada tiga. Pertama karena pola asuh, kedua penggunaan gadget, dan ketiga faktor lingkungan," katanya.

Selain memperkenalkan kembali permainan tradisional, Kementerian PPPA juga akan menggelar beragam kegiatan lainnya pada peringatan HAN yang jatuh pada 23 Juli 2025. Beberapa kegiatan yang direncanakan antara lain menyanyikan lagu-lagu nasional dan daerah, bercerita tentang dongeng pahlawan nasional, serta senam bersama.

Pada kesempatan yang sama, Arifah menyampaikan, Kementerian PPPA bersama Universitas Negeri Malang (UM) dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) telah melakukan deklarasi anti kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Melalui deklarasi tersebut, menurutnya, semua pihak diharapkan memiliki kepedulian bersama terhadap pencegahan segala bentuk kekerasan.

Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Malang, Prof. Hariyono menyatakan dukungannya terhadap konsep penyelenggaraan HAN 2025 yang diinisiasi oleh Kementerian PPPA.

Menurutnya, konsep dan teknis pelaksanaan yang telah dirancang bertujuan membentuk karakter kuat pada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

Hariyono juga menyatakan, deklarasi anti kekerasan terhadap perempuan dan anak sejalan dengan komitmen Universitas Negeri Malang. Ia menyebut, hal itu merupakan bagian dari upaya seluruh sivitas akademika di lingkungan UM untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.