
JAKARTA (Lentera) - Pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali dilanjutkan pagi ini. Sejauh ini, masih ada 28 orang lagi yang belum ditemukan.
Dilansir detikBali, data manifes mencatat kapal mengangkut 53 penumpang dan 12 kru. Sehingga totalnya ada 65 orang.
Kemudian 31 orang ditemukan selamat. Sedangkan enam orang ditemukan tewas, yang mana salah satu korban yakni balita berusia 3 tahun.
Berdasarkan data tersebut, maka diketahui bahwa masih ada 28 orang lagi yang belum ditemukan.
Pencarian di perairan pesisir Jembrana sempat dihentikan sementara pada Kamis (3/7/2025) malam. Kondisi gelap dan hujan lebat menjadi alasan penghentian tersebut. Namun, pencarian dilanjutkan pagi ini, Jumat (4/7/2025).
Sejumlah petugas gabungan tetap bersiaga di sekitar pantai sepanjang Jembrana. Selain itu, telah dibuka tiga posko untuk mengakses informasi perkembangan pencarian para korban di Pelabuhan Gilimanuk.
Dari informasi yang didapatkan detikBali, pada Kamis malam, sekitar pukul 20.30 Wita hingga 23.00 Wita, personel Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Denpasar telah melakukan penyisiran intensif terhadap korban di Pesisir Pantai Watukebo hingga Pesisir Pantai Melaya. Penyisiran sekitar 2,5 km ini melibatkan sejumlah personel TNI AL.
"Kemarin malam kami lakukan oenyisiran di pesisir pantai. Hingga saat ini, belum ada korban yang ditemukan terdampar. Meski demikian, seluruh personel TNI, Kepolisian, dan masyarakat terus bahu-membahu melakukan pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya," ujar Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) Cokorda Gede Parta Pemayun.
Kapolres Jembrana, AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, menegaskan posko-posko tersebut akan digunakan selama proses evakuasi, pencarian, hingga pendampingan kepada keluarga korban.
"Fokus kami saat ini adalah menyelamatkan korban dan mendukung keluarga yang terdampak," tegas Citra.
Editor:Widyawati/berbagai sumber