04 July 2025

Get In Touch

Kemendikdasmen Manfaatkan Proyek Revitalisasi Sekolah sebagai Sarana Pembelajaran SMK

Arsip - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti melakukan tanya jawab dengan media usai kegiatan Peluncuran Gemini Academy 2025 dan Gerakan Edukreator melalui Akademi Edukreator di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta pada Rabu (7/5/20
Arsip - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti melakukan tanya jawab dengan media usai kegiatan Peluncuran Gemini Academy 2025 dan Gerakan Edukreator melalui Akademi Edukreator di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta pada Rabu (7/5/20

Jakarta (Lentera) - Melalui pendekatan Project Based Learning (PjBL), Direktorat SMK Kemendikdasmen menjadikan program revitalisasi satuan pendidikan sebagai wahana pembelajaran kontekstual bagi siswa SMK.

Direktur SMK Kemendikdasmen Arie Wibowo Khurniawan mengatakan peserta program PjBL adalah para siswa dari berbagai satuan pendidikan SMK dengan peminatan bidang keahlian teknologi konstruksi dan bangunan.

“Revitalisasi sekolah merupakan program prioritas dari Bapak Presiden, dan anggarannya juga sudah disediakan. Oleh karena itu, program ini memiliki makna strategis jika dapat memanfaatkannya untuk memastikan lulusan SMK di bidang konstruksi dan bangunan memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja,” kata Arie dalam webinar bertajuk Sosialisasi Kolaborasi SMK melalui PjBL pada Program Revitalisasi Satuan Pendidikan di Jakarta, Jumat.

Lebih lanjut ia menjelaskan program revitalisasi satuan pendidikan SMK itu dapat menjadi lahan untuk mempraktikkan pengetahuan yang sudah diajarkan di ruang kelas sekaligus mendapatkan pengalaman dunia kerja proyek secara langsung bagi para siswa SMK dari bidang peminatan.

Di samping itu, ia pun mengatakan para siswa SMK dengan peminatan bidang keahlian teknologi konstruksi dan bangunan nantinya dapat belajar langsung dengan pendidikan tinggi politeknik yang menjadi pengawas dalam kegiatan PjBL.

“Karena kami punya kendali penuh terhadap pembangunan di SMK, kami berharap SMK-SMK bidang konstruksi dan pembangunan bisa memanfaatkan peluang ini untuk memastikan anak-anak bisa berpraktek, juga bisa belajar dengan politeknik yang kami tugaskan untuk menjadi pengawas,” imbuhnya.

Ia tentu berharap metode belajar berbasis proyek itu dapat melengkapi proses belajar sekaligus menambah kompetensi para murid SMK yang berkaitan dengan konstruksi dan pembangunan, termasuk bagaimana swakelola pembangunan.

“Oleh karena itu, saya mengajak seluruh kepala sekolah, guru dan pemangku kepentingan untuk menyambut program ini, ambil bagian. Jangan ketinggalan,” tegasnya.

 

Co-Editor : Ftr-Dya/rls

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.