
SURABAYA (Lentera) - Universitas Dinamika (Undika) Surabaya kembali menorehkan pencapaian akademik, dengan dikukuhkannya Prof. Dr. M. J. Dewiyani Sunarto sebagai Guru Besar Fakultas Teknologi dan Informatika dalam bidang Pendidikan Matematika.
Pengukuhan ini menjadi capaian penting baik secara pribadi maupun institusional, karena merupakan salah satu hasil desain pengembangan akademik yang telah dirancang oleh Undika dalam mendorong peningkatan jabatan fungsional dosen.
Dalam orasi ilmiah bertajuk "Individualized Learning dan AI dalam Pembelajaran Matematika: Sebuah Pendektan Inovatif di Era Digital", Prof. Dewi menyoroti pentingnya pendekatan pembelajaran yang memperhatikan kekhasan setiap peserta didik.
“Selama ini, pendekatan pembelajaran yang digunakan guru cenderung klasikal dan umum, tanpa memperhatikan kebutuhan dan kesulitan individu siswa. Padahal setiap siswa memiliki karakter dan tantangan yang berbeda,” kata Prof. Dewi, Jumat (9/5/2025).
Prof. Dewi menjelaskan, penelitian yang telah dilakukan sejak menyelesaikan studi doktoralnya lebih dari lima tahun lalu, berfokus pada pengembangan model pembelajaran individual.
Inovasi utama dalam penelitian tersebut adalah integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI), untuk membantu guru memahami kebutuhan tiap siswa.
“Kalau dulu guru mengeluh tidak sempat memperhatikan satu per satu karena banyaknya tugas dan bahan ajar, sekarang dengan bantuan AI hal itu menjadi lebih mungkin. AI bisa membantu mempersiapkan materi sesuai kebutuhan individu peserta didik,” jelasnya.
Lewat penelitian ini, ke depan, Prof. Dewi akan terus mengembangkan riset di bidang pendidikan matematika agar ilmu ini tidak lagi menjadi momok bagi siswa.
“Saya ingin membuktikan bahwa matematika itu bisa dipelajari dengan mudah, asalkan pendekatan pengajarannya tepat dan personal,” harapnya.
Sementara itu, Rektor Undika, Prof. Dr. Budi Jatmiko, M.Pd, mengatakan capaian Prof. Dewi merupakan hasil dari perencanaan strategis kampus.
“Ini merupakan buah dari desain pengembangan SDM yang telah kami rancang. Tahun lalu satu guru besar dikukuhkan, dan tahun ini kembali bertambah satu. Dengan Prof. Dewiyani, kini total guru besar di Undika ada tiga orang,” ungkapnya.
Prof. Budi berharap capaian ini bisa menjadi inspirasi bagi dosen-dosen lain untuk terus berjuang meraih jabatan akademik tertinggi. “Target kami ke depan, setiap tahun Undika bisa menambah minimal satu guru besar lagi," tutupnya.
Dengan penambahan guru besar ini, Undika semakin menegaskan komitmennya dalam mencetak akademisi dan peneliti unggul yang berkontribusi nyata dalam dunia pendidikan dan teknologi.
Reporter: Amanah/Editor: Ais