18 June 2025

Get In Touch

Menuju Kota Tangguh dan Hijau, Trenggalek Gandeng Green Blue Corporation

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin bersama delegasi Green Blue Corporation Korea Selatan Menyusuri Hutan Kota Trenggalek usai pemaparan kerja sama pemetaan wilayah dan pemantauan kualitas udara
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin bersama delegasi Green Blue Corporation Korea Selatan Menyusuri Hutan Kota Trenggalek usai pemaparan kerja sama pemetaan wilayah dan pemantauan kualitas udara

TRENGGALEK (Lentera) -Upaya Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, untuk mewujudkan kota yang tangguh bencana dan ramah lingkungan mendapat dukungan dari perusahaan asal Korea Selatan, Green Blue Corporation. Kolaborasi ini mencakup pemetaan wilayah topografi hingga pengukuran kualitas udara, sebagai bagian dari strategi menuju Net Zero Carbon.

Dalam kunjungan resmi ke Trenggalek, tim dari Green Blue Corporation mempresentasikan teknologi dan alat pemetaan berbasis Geographic Information System (GIS) yang mereka kembangkan. Bupati Arifin mengungkapkan, pemerintah daerah telah lebih dulu mengirimkan Letter of Intent sebagai bentuk keseriusan menjalin kerja sama tersebut.

“Kita undang Green Blue Corporation karena mereka ahli di bidang GIS. Ini bagian dari langkah kita memetakan wilayah secara akurat untuk berbagai keperluan, mulai dari perencanaan infrastruktur sampai pengendalian emisi karbon,” terang Mas Ipin, Selasa (17/6/2025).

Pemetaan topografi ini nantinya akan dijadikan dasar dalam pembangunan berbagai sektor, terutama infrastruktur tahan bencana, penataan ruang kota, serta penghitungan tingkat emisi karbon yang dilepaskan dari aktivitas di Trenggalek.

“Data basemap ini bisa kita manfaatkan untuk mendesain kota yang lebih tertata, lebih siap menghadapi bencana, dan tentunya lebih ramah lingkungan. Ini penting untuk target kita menuju Net Zero Carbon,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Green Blue juga memperkenalkan Particulate Meter, alat untuk mengukur kandungan partikel berbahaya (PM) di udara. Dari pengukuran di beberapa titik, Trenggalek menunjukkan kualitas udara yang tergolong aman, berada di kisaran angka 12 hingga 19 dari batas ambang 40.

“Alhamdulillah hasilnya bagus. Tapi saya tetap ingatkan masyarakat, terutama saat panen, agar tidak membakar jerami. Itu bisa meningkatkan polusi. Padahal jerami itu bisa dimanfaatkan untuk hal lain seperti silase atau dijadikan sekam pupuk lewat pirolisis,” jelas Mas Ipin.

Setelah paparan di Gedung Smart Center, Mas Ipin mengajak delegasi dari Korea berjalan kaki menyusuri Alun-alun hingga Hutan Kota Trenggalek, untuk mengenalkan langsung kualitas udara dan ruang terbuka hijau yang dimiliki daerahnya.

Sementara itu, Kim Jung Uk dari Green Blue Corporation menyampaikan kesannya selama berada di Trenggalek. “Trenggalek adalah kota yang menyenangkan dan sangat alami. Saya rasa ini tempat yang cocok untuk pengembangan ekosistem ramah lingkungan,” ujarnya.

Reporter: Herlambang|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.