13 June 2025

Get In Touch

Mulai 31 Juli 2025, Jetstar Asia Setop Operasi

Ilustrasi maskapai penerbangan Jetstar Asia akan menghentikan seluruh operasinya pada 31 Juli 2025. (AFP/WILLIAM WEST).
Ilustrasi maskapai penerbangan Jetstar Asia akan menghentikan seluruh operasinya pada 31 Juli 2025. (AFP/WILLIAM WEST).

SURABAYA (Lentera) - Jetstar Asia, maskapai penerbangan berbiaya rendah,  akan menghentikan seluruh operasinya pada 31 Juli 2025. Langkah ini mengakibatkan sekitar 500 karyawan diperkirakan terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK).

Mengutip Channel News Asia, Rabu (11/6/2025), penutupan diketahui dari pengumuman dari induk perusahaannya, Qantas. Keputusan ini diambil di tengah kenaikan pengeluaran akibat tarif bandara yang lebih tinggi dan persaingan ketat di antara maskapai berbiaya rendah di kawasan.

Meski telah mengumumkan penutupan, namun Jetstar Asia, yang berbasis di Singapura, akan melanjutkan penerbangan selama tujuh pekan ke depan sebelum resmi tutup.

Maskapai yang beroperasi sejak Desember 2024 ini melayani sekitar 180 penerbangan mingguan ke 16 destinasi dari Bandara Changi.

Qantas menyatakan pihaknya akan memberikan tunjangan pesangon dan layanan dukungan pekerjaan, serta berupaya mencari peluang kerja bagi karyawan terdampak di dalam Grup Qantas maupun maskapai lain di kawasan.

"Kami berkomitmen mendukung anggota tim yang terdampak sebaik mungkin, termasuk dalam bentuk pesangon, bantuan transisi karier, dan peluang kerja lain," ujar juru bicara Jetstar Asia, dilansir dari CNNIndonesia.

Terkait dengan penumpang, Jetstar Asia memastikan bagi penumpang yang memiliki tiket pada penerbangan yang dibatalkan akan menerima pengembalian dana penuh. Selain itu, Grup Qantas akan berusaha menempatkan ulang penumpang pada maskapai lain jika memungkinkan.

Sementara itu, Changi Airport Group (CAG) menyatakan kecewa namun menghormati pertimbangan komersial Jetstar Asia.

CAG menekankan fokus saat ini adalah memastikan penumpang mendapat dukungan dan gangguan dapat diminimalkan selama masa transisi.

CAG mencatat bahwa empat rute yang hanya dioperasikan oleh Jetstar Asia yakni dari Singapura ke Broome (Australia), Labuan Bajo (Indonesia), Okinawa (Jepang), dan Wuxi (Tiongkok). Untuk itu, CAG akan bekerja sama dengan maskapai lain untuk mengembalikan konektivitas pada rute-rute tersebut.

Pada 2024, Jetstar Asia melayani sekitar 2,3 juta penumpang di Bandara Changi, setara dengan sekitar 3 persen dari total lalu lintas penumpang di bandara tersebut.

Sementara itu, Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan, Agustinus Budi Hartono, membenarkan rencana tersebut. Manajemen Jetstar Asia telah menyampaikan secara lisan rencana penutupan kepada Kementerian Perhubungan. 

“Penanggung jawab kantor perwakilan Jetstar Asia siang ini telah menyampaikan secara lisan rencana tersebut, bahwa terakhir beroperasi di Jakarta-Tangerang (CGK), Medan-Kualanamu (KNO), Surabaya (SUB), Denpasar (DPS), dan Labuan Bajo (LBJ) adalah tanggal 31 Juli 2025,” ujar Agustinus dikutip kompas, Rabu (11/6/2025). 

Kemenhub meminta Jetstar Asia segera mengirim surat resmi kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Manajemen juga diminta merilis pengumuman resmi kepada publik dan memberikan informasi lengkap soal penutupan. 

Kemudian, terkait dengan penumpang, Kemenhub meminta Jetstar Asia mengatur pengalihan penerbangan, pengembalian biaya tiket, hingga menyelesaikan urusan teknis dan administrasi dengan pengelola bandara, AirNav, ground handling, dan instansi lain. 

“Kami juga meminta agar mereka mengembalikan slot penerbangan kepada Pengelola Slot dan mengembalikan Persetujuan Rute serta penutupan Kantor Perwakilan kepada Dirjen Perhubungan Udara,” lanjut Agustinus. (*)

Editor : Lutfiyu Handi
 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.