07 June 2025

Get In Touch

Prajurit Yonif 501/BY Kembali ke Madiun Usai Tuntaskan Tugas di Perbatasan Papua

Letkol Inf Yakhya Wisnu A., S.Sos., M.Han., menyampaikan apresiasi kepada seluruh personel Yonif 501/BY atas dedikasi selama menjalankan misi Satgas Pamtas RI-PNG Mobile di Maybrat, Papua Barat Daya.
Letkol Inf Yakhya Wisnu A., S.Sos., M.Han., menyampaikan apresiasi kepada seluruh personel Yonif 501/BY atas dedikasi selama menjalankan misi Satgas Pamtas RI-PNG Mobile di Maybrat, Papua Barat Daya.

MADIUN (Lentera)  – Sebanyak 450 prajurit Batalyon Infanteri 501/Bajra Yudha (Yonif 501/BY) resmi kembali ke markas satuan di Madiun, Jawa Timur, setelah menyelesaikan tugas sebagai Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI–Papua Nugini Mobile. Penugasan berlangsung di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, selama beberapa bulan terakhir.

Upacara penyambutan digelar di markas Yonif 501/BY pada awal pekan ini dan dihadiri keluarga prajurit, jajaran pimpinan TNI, serta rekan-rekan satuan. Penyambutan berlangsung penuh kehangatan dan semangat nasionalisme, Jumat (6/6/2025) dini hari.

Komandan Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 501/BY, Letkol Inf Yakhya Wisnu A., S.Sos., M.Han., menyampaikan bahwa misi berjalan sesuai rencana tanpa pelanggaran disiplin dan hukum.

“Seluruh rangkaian tugas dapat diselesaikan dengan baik. Kami mengedepankan pendekatan humanis dalam menjaga keamanan wilayah serta membangun komunikasi dengan masyarakat setempat,” ujar Letkol Yakhya.

Selama bertugas di wilayah perbatasan, para prajurit tidak hanya menjalankan operasi pengamanan, tetapi juga terlibat dalam kegiatan sosial seperti pelayanan kesehatan, bakti sosial, serta pendampingan pendidikan bagi anak-anak di pedalaman.

Mereka juga menjalin komunikasi dengan tokoh adat, pemuka agama, dan perangkat desa guna menciptakan hubungan yang harmonis dan memperkuat stabilitas keamanan.

Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad yang turut hadir dalam acara penyambutan memberikan apresiasi atas capaian prajurit Yonif 501/BY. Ia menekankan pentingnya peran prajurit dalam menjaga kedaulatan dan menjalin kemitraan strategis dengan masyarakat.

“Yonif 501/BY telah menunjukkan bahwa prajurit tidak hanya bertugas di medan tempur, tetapi juga mampu menjadi pelopor perdamaian dan pembangun kepercayaan di tengah masyarakat,” ujarnya.

Penugasan di wilayah seperti Maybrat dinilai memiliki tantangan tersendiri, baik dari aspek geografis maupun sosial. Namun, keberhasilan pelaksanaan tugas tanpa pelanggaran menjadi indikator profesionalisme dan soliditas satuan.

Setelah kembali ke satuan induk, para prajurit dijadwalkan menjalani masa konsolidasi dan pemulihan fisik serta mental sebelum kembali ke tugas rutin. (*)

Reporter : Wiwiet Eko Prasetyo 
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.