
SURABAYA (Lentera) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menginstruksikan seluruh panitia kurban Iduladha 1446 H di Kota Pahlawan untuk menggunakan besek atau wadah ramah lingkungan dalam pembagian daging kurban, sebagai ganti kantong plastik sekali pakai dan larang membersihkan rumen di sungai.
Kebijakan ini merupakan langkah konkret Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam mengatasi persoalan lonjakan sampah plastik yang biasanya terjadi setiap momen Iduladha.
“Penggunaan besek itu wajib. Jangan merusak Surabaya dengan plastik sekali pakai,” tegas Eri, Jumat (6/6/2025).
Tak hanya soal kemasan, Eri juga menyoroti pengelolaan limbah hewan kurban. Ia secara khusus mengimbau masyarakat untuk tidak membuang atau membersihkan rumen (isi perut hewan kurban) di sungai.
“Rumennya jangan dibuang ke sungai. Sungai itu airnya digunakan PDAM. Bagaimana kalau nanti terminum oleh warga?” ujarnya.
Untuk memastikan kepatuhan terhadap imbauan ini, Pemkot Surabaya akan menerjunkan tim pengawasan di sejumlah titik sungai selama perayaan kurban berlangsung.
“Kami akan melakukan penelusuran di lapangan,” tegasnya.
Sebagai informasi, pembuangan rumen ke sungai dapat mencemari air, menimbulkan bau tidak sedap, serta meningkatkan kadar bakteri E. coli—mikroorganisme yang menjadi indikator pencemaran air dan berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat.
Langkah ini menunjukkan keseriusan Pemkot Surabaya dalam menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan publik, sekaligus mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap pengelolaan limbah kurban secara bijak dan berkelanjutan. (*)
Reporter: Amanah
Editor : Lutfiyu Handi