
JAKARTA (Lentera) — Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), organisasi sayap aktivis PDI Perjuangan, secara tegas menyatakan dukungan penuh terhadap perjuangan mitra ojek online (ojol), taksi online (taksol), ekspedisi online (eksol), dan toko online (tokol) dalam menuntut keadilan sistem ekonomi digital.
Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal DPN Repdem, Abiyasa Yudhaprawira, menyusul berbagai keluhan para mitra terhadap dominasi aplikator dalam skema pembagian keuntungan dan sistem kerja yang timpang.
“Repdem sudah pasti ikut mendukung perjuangan mitra ojol dan taksol yang sudah disampaikan ke Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI. Bung Adian Napitupulu, kawan seperjuangan kami di Komisi V, sangat serius menangani isu ini. Mitra dan konsumen hari ini menjadi korban pemerasan sistematis dari aplikator digital. Negara tidak boleh diam,” ujar Abiyasa yang akrab disapa Bung Abe seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Selasa (3/6/2025).
Menurutnya, sistem bagi hasil yang tidak adil, risiko operasional yang sepenuhnya ditanggung mitra, serta lemahnya perlindungan hukum adalah bentuk nyata ketimpangan dalam ekonomi digital. Abe menyoroti bahwa aplikator seharusnya hanya mengambil biaya pemesanan maksimal, misalnya Rp5.000 per transaksi, sementara seluruh risiko dan biaya operasional berada di pihak mitra.
“Ini bukan hanya persoalan transportasi. Bisnis ini sudah mencakup ekspedisi, toko online, bahkan transaksi keuangan dan dana digital. Pertanyaannya: di mana legalitasnya? Bagaimana kontribusinya ke negara? Apakah dana yang dihimpun dari rakyat ini disimpan di bank nasional atau justru dikirim ke luar negeri?” tegasnya.
Sebagai respons konkret, Repdem menyatakan akan membuka Posko Solidaritas untuk Ojol, Taksol, Eksol, dan Tokol di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia. Posko ini akan menjadi pusat pendampingan, pengaduan, dan gerakan rakyat untuk menuntut keadilan dalam ekosistem digital.
“Kita dorong audit menyeluruh terhadap bisnis aplikator, termasuk aspek keuangannya. Jangan sampai di tengah badai PHK dan kesulitan ekonomi rakyat, justru korporasi besar digital semakin menumpuk keuntungan tanpa kendali,” tambah Abe.
Repdem menegaskan bahwa perjuangan ini sejalan dengan nilai-nilai keadilan sosial yang diusung PDI Perjuangan. “Kalau sudah menyangkut nasib wong cilik, ini adalah medan perjuangan ideologis. Dan kami tidak akan membiarkan rakyat kecil terus dieksploitasi atas nama teknologi,” pungkasnya. (*)
Editor : Lutfiyu Handi