09 June 2025

Get In Touch

Semarak Hari Kartini ke-146 Kabupaten Madiun: Perempuan Bersuara, Perempuan Berdaya

Peringatan Hari Kartini ke-146 di halaman Pendopo Ronggo Djoemeno, Caruban pada Senin (21/4/2025).
Peringatan Hari Kartini ke-146 di halaman Pendopo Ronggo Djoemeno, Caruban pada Senin (21/4/2025).

MADIUN (Lentera)– Suasana penuh khidmat menyelimuti halaman Pendopo Ronggo Djoemeno, Caruban pada Senin (21/4/2025) ketika peringatan Hari Kartini ke-146. Upacara yang mengusung tema 'Perempuan Bersuara, Perempuan Berdaya' ini menjadi wujud nyata apresiasi terhadap peran penting perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bupati Madiun, Hari Wuryanto, bertindak sebagai inspektur upacara, memimpin langsung jalannya prosesi yang turut dihadiri oleh Wakil Bupati dr. Purnomo Hadi, Ketua DPRD Fery Sudarsono, Sekda Ir. Tontro Pahlawanto, jajaran Forkopimda, serta pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD). Keindahan budaya tampak kental dalam penampilan para tamu undangan yang anggun mengenakan kebaya dan batik tradisional.

Momen spesial tahun ini adalah kehadiran perempuan sebagai penggerak utama upacara. Seluruh petugas berasal dari kalangan perempuan, termasuk Komandan Upacara Lian Tatika Arno Dianeka (Kabid Perindustrian), Perwira Upacara Diana Dewi Kusumaningrum (Kabag Organisasi Setda), dan pembaca teks UUD 1945 Ariana Khusnul Qotimah (Dinas PPKB PPPA). Ini menjadi simbol kuat bahwa perempuan mampu tampil sebagai pemimpin dan penggerak di berbagai lini.

Salah satu momen paling menyentuh adalah penyerahan buket bunga oleh Bupati dan Wakil Bupati kepada istri masing-masing, yang kemudian diikuti oleh para tamu undangan lainnya. Momen ini menjadi simbol penghargaan terhadap peran istri, ibu, dan perempuan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam sambutannya, Bupati Hari Wuryanto menegaskan bahwa peringatan Hari Kartini bukan sekadar seremonial, melainkan pengingat bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam pembangunan daerah.

 “Kartini adalah inspirasi sepanjang masa. Semangatnya harus terus hidup dalam diri perempuan Indonesia. Perempuan tidak hanya sebagai pendamping, tetapi sebagai penggerak perubahan dan pembangunan,” tegasnya.

Ia juga menyerukan pentingnya terus memperkuat program pemberdayaan perempuan serta menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah Kabupaten Madiun.

Upacara ditutup dengan sesi foto bersama sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan terhadap semangat perempuan dalam membangun masa depan yang lebih inklusif dan berkeadilan.(*)

Repoter : Wiwiet Eko Prasetyo/Editor:widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.