07 June 2025

Get In Touch

Akses Layanan Kesehatan Mental Terbatas, Indonesia Sehat Jiwa Buka Poli Psikologi Pertama di PMI Kota Malang

Pembukaan layanan Poli Psikologi pertama di klinik pratama PMI Kota Malang, Sabtu (31/5/2025) (Santi/Lentera)
Pembukaan layanan Poli Psikologi pertama di klinik pratama PMI Kota Malang, Sabtu (31/5/2025) (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Terbatasnya akses masyarakat terhadap layanan kesehatan mental di fasilitas kesehatan tingkat pertama (faskes 1), mendorong program Indonesia Sehat Jiwa Yayasan Mahargijono Schützenberger Indonesia membuka poli psikologi di klinik pratama PMI Kota Malang, Sabtu (31/5/2025).

"Iya, ini mendesak sekali. Karena sangat banyak data di kami, para pasien yang memang membutuhkan layanan psikologi untuk di klinik faskes satu," ujar Ketua Program Indonesia Sehat Jiwa Yayasan Mahargijono Schützenberger Indonesia, sekaligus inisiator poli psikologi  tersebut, Sofia Ambarini.

Sofia menambahkan, pembukaan layanan ini juga merupakan kelanjutan dari program pendampingan pojok curhat. Yang telah beroperasi di gedung Malang Creative Center (MCC).

"Kalau di MCC itu pendampingan dari peer support kami. Tapi kan tidak semua orang cukup hanya didampingi. Kadang butuh layanan kuratif atau psikiater, dan itu butuh fasilitas kesehatan yang resmi," tambahnya.

Inisiatif ini juga merespons meningkatnya kasus gangguan jiwa di Kota Malang pasca Lebaran Idul Fitri 2025, termasuk kasus bunuh diri dan self-harm yang kembali melonjak.

"Karena dari data kami, selama habis Lebaran Idul Fitri kemarin, itu kasus gangguan jiwa yang akhirnya berdampak pada bunuh diri, kemudian self harm itu naik lagi," paparnya.

Lebih lanjut, Sofia menyebut untuk bisa mendapatkan layanan lanjutan seperti di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang, pasien membutuhkan rujukan dari faskes tingkat pertama. Klinik Pratama PMI Kota Malang, menurutnya telah memenuhi syarat tersebut, sehingga menjadi mitra dalam menjembatani akses layanan ini.

Sofia menegaskan, keberadaan poli psikologi di Klinik PMI merupakan jawaban atas kebutuhan pasien yang selama ini kesulitan mendapatkan layanan psikologi dasar.

Selain menyediakan psikolog klinis, layanan yang akan beroperasi setiap hari ini, juga terkoneksi dengan sistem rujukan dan pembiayaan BPJS. Menurutnya, pasien dengan kebutuhan lanjutan dapat langsung dirujuk ke rumah sakit jiwa sesuai prosedur BPJS.

Sementara itu, Ketua PMI Kota Malang, Imam Buchori, mengatakan kerja sama ini bermula dari pengalaman relawan PMI yang kerap mengevakuasi korban bunuh diri. "Kami sering menerima laporan atau menolong korban yang sudah meninggal. Maka kami pikir harus ada cara untuk menekan itu dari hulunya," ungkap Imam.

"Kalau kesehatan jiwanya bagus, insyaallah tidak akan sampai ada tindakan-tindakan ekstrem seperti bunuh diri," imbuhnya.

PMI Kota Malang juga akan memfasilitasi edukasi bagi relawan tentang cara mengevakuasi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) secara aman dan benar. Menurut Imam, pelatihan ini akan difasilitasi oleh Yayasan Mahargijono agar penanganan lapangan dapat lebih profesional dan beretika.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.