08 June 2025

Get In Touch

Israel Hancurkan Pesawat untuk Jemaah Haji di Yaman

Pesawat operasional terakhir di bandara Sanaa, Yaman yang akan digunakan untuk mengangkut jemaah haji, hangus terbakar akibat serangan jet tempur Israel. (Tangkapan layar via X @Khaled alshaief)
Pesawat operasional terakhir di bandara Sanaa, Yaman yang akan digunakan untuk mengangkut jemaah haji, hangus terbakar akibat serangan jet tempur Israel. (Tangkapan layar via X @Khaled alshaief)

SURABAYA (Lentera) - Jet tempur Israel melancarkan serangan udara ke Bandara Internasional Sanaa, Yaman, pada Rabu (28/5/2025).

Serangan ini menghancurkan satu-satunya pesawat Yemenia Airways yang disiapkan untuk membawa jemaah haji. 

“Empat serangan udara Israel menghantam landasan pacu Bandara Sanaa dan sebuah pesawat milik Yemenia Airways,” terang laporan media Houthi, Al-Masirah, dikutip Kompas.com (30/5/2025). 

Saluran televisi Israel, Channel 12, melaporkan lebih dari 10 jet tempur terlibat dalam serangan tersebut. 

Padahal, bandara itu baru saja beroperasi kembali pekan lalu setelah diperbaiki akibat serangan sebelumnya.

Direktur Jenderal Bandara Udara Internasional Sanaa, Khaled al-Shaief, mencuit di akun X pribadinya bahwa serangan Israel tersebut telah menghancurkan pesawat komersil milik maskapai Yemenia Airways yang tengah berada di bandara tersebut, dikutip tribunnews, Jumat (30/5/2025).

Serangan terbaru ini menjadi pukulan berat bagi operasional haji dari Yaman. 

Bandara Sanaa sebelumnya sudah mengalami kerusakan pada awal tahun yang menghancurkan tiga dari empat pesawat Yemenia Airways. 

Satu-satunya pesawat yang baru saja selesai diperbaiki rencananya akan digunakan untuk mengangkut jemaah haji, namun kini hancur akibat serangan Israel.  

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Yemenia Airways maupun otoritas penerbangan Yaman terkait kelanjutan penerbangan haji pasca-serangan ini. 

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengonfirmasi serangan tersebut. Ia menegaskan bahwa Israel hanya menargetkan kelompok Houthi di Bandara Sanaa. 

“Kami menghancurkan pesawat terakhir yang tersisa. Ini adalah pesan tegas dan kelanjutan dari kebijakan kami bahwa siapa pun yang menyerang Israel akan membayar mahal,” kata Gallant. 

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga menegaskan bahwa Israel akan membalas setiap ancaman dengan kekuatan besar. 

“Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, Houthi hanya gejala. Kekuatan utama di balik mereka adalah Iran, yang bertanggung jawab atas agresi yang muncul dari wilayah Yaman,” ujar Netanyahu. 

Meski dihantam serangan, pemimpin kelompok Houthi, Abdul-Malik al-Houthi, menyatakan bahwa mereka tidak akan mundur dalam mendukung Palestina. 

“Tak peduli seberapa besar agresi Israel, atau seberapa sering mereka mengulanginya, itu tidak akan menggoyahkan sikap rakyat kami dalam mendukung rakyat Palestina,” ucapnya.

"Musuh Israel tetap berada dalam posisi yang lemah setelah penghentian agresi Amerika karena kegagalannya," kata Abdul Malik.

Serangan udara Israel ini terjadi sehari setelah Houthi menembakkan dua proyektil ke arah Israel yang ditembak jatuh oleh pertahanan udara Israel.

Houthi kemudian mengkonfirmasi bahwa mereka telah meluncurkan dua 'rudal balistik'. (*)

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.