
TRENGGALEK (Lentera) – Dengan berhasil ditemukannya enam korban longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, maka tim SAR gabungan secara resmi menghentikan operasi setelah proses evakuasi selesai pada Sabtu (24/5/2025).
Dua jenazah pertama, Misinem (82) dan Yatemi (65), ditemukan pada Kamis (22/5/2025). Empat korban lainnya — Torik (2), Nitin (36), Tulus (65), dan Yatini (50) — berhasil dievakuasi secara beruntun pada Sabtu siang, mulai pukul 13.10 hingga 14.40 WIB. Keenam jenazah langsung dibawa ke RSUD dr. Soedomo Trenggalek untuk proses identifikasi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Edy Soepriyanto, menyampaikan rasa syukurnya atas selesainya proses evakuasi dan menegaskan bahwa langkah selanjutnya adalah penataan pascabencana.
"Alhamdulillah sekarang proses evakuasi korban sudah selesai. Nanti kita akan melakukan pembersihan dan penataan lahan. Kemudian juga mengidentifikasi untuk kesiapan relokasi. Karena apapun kondisinya, di sana tidak memungkinkan untuk warga bermukim," jelasnya.
Disinggung soal titik relokasi bagi warga terdampak, Edy mengatakan bahwa pemerintah daerah masih dalam tahap identifikasi dan penjajakan lokasi.
"Kami belum bisa memberikan informasi terkait lokasi relokasi nanti. Tetapi kami terus berkoordinasi dengan teman-teman, baik warga, kepala desa, maupun camat, untuk mencari lokasi yang nyaman dan aman. Beberapa warga sudah menawarkan tanah pribadi, dan nantinya akan kami usulkan kepada Ibu Gubernur yang sebelumnya sudah menyatakan siap membantu," ujarnya.
Terkait jumlah rumah yang akan direlokasi, Edy menyebut pihaknya masih melakukan pendataan. "Kami belum mengidentifikasi secara pasti. Yang jelas kemarin ada tiga rumah rusak berat dan belasan rumah lainnya masih dalam proses identifikasi lebih lanjut," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, menjelaskan bahwa penemuan korban berjalan sesuai perkiraan berdasarkan laporan warga.
"Empat korban ditemukan secara bertahap di antara sektor pencarian sebelumnya, pada kedalaman dua hingga tiga meter. Lokasinya sesuai dengan prediksi dari keterangan saksi mata," jelasnya.
Dengan ditemukannya seluruh korban, Nanang menegaskan operasi pencarian resmi dihentikan. "Operasi SAR kami nyatakan ditutup. Selanjutnya, proses identifikasi korban dan pembersihan lokasi menjadi tanggung jawab pemerintah daerah," tutupnya. (*)
Reporter: Herlambang
Editor : Lutfiyu Handi