18 May 2025

Get In Touch

Akhiri Dualisme PWI, Sepakat Gelar Kongres Persatuan

Ketua Umum PWI Kongres Bandung 2023, Hendry Ch Bangun (kiri), Anggota Dewan Pers Dahlan Dahi (tengah) dan Ketua Umum PWI Kongres Luar Biasa 2024, Zulmansyah Sekedang (kanan) sepakat mengakhiri dualisme PWI dengan menggelar \
Ketua Umum PWI Kongres Bandung 2023, Hendry Ch Bangun (kiri), Anggota Dewan Pers Dahlan Dahi (tengah) dan Ketua Umum PWI Kongres Luar Biasa 2024, Zulmansyah Sekedang (kanan) sepakat mengakhiri dualisme PWI dengan menggelar \"Kongres Persatuan\". (foto:ist/

JAKARTA (Lentera) - Ketua Umum PWI hasil Kongres Bandung 2023, Hendry Ch Bangun dan Ketua Umum PWI hasil Kongres Luar Biasa 2024, Zulmansyah Sekedang menyepakati untuk mengakhiri dualisme PWI, dengan menggelar "Kongres Persatuan" di Jakarta paling lambat 30 Agustus 2025.

Kesepakatan itu dicapai melalui negosiasi antara kedua belah pihak di Jakarta, pada Jumat (16/5/2025) malam. Proses negosiasi tersebut dimediasi oleh Anggota Dewan Pers, Dahlan Dahi yang menilai bahwa kedua sosok tersebut sebenarnya adalah sahabat.

"Bang Hendry dan Bang Zul (Zulmansyah) tegas dan konsisten dengan prinsip masing-masing, tapi kebesaran jiwa dan rasa tanggung jawab yang tinggi untuk pers Indonesia, untuk PWI, menjadi titik temu," kata Dahlan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta mengutip Antara, Sabtu (17/5/2025).

Setelah melalui negosiasi yang alot Hendry dan Zulmansyah menuangkan poin-poin kesepakatan, dalam dokumen bermaterai yang diberi nama “Kesepakatan Jakarta”.

Sebelum Hendry dan Zulmansyah bertemu langsung, menurutnya diskusi mengenai poin-poin krusial sudah dilakukan melalui telepon. Dahlan juga meminta masukan dari tokoh-tokoh senior PWI.

Adapun dokumen dalam Kesepakatan Jakarta, dilandasi semangat ketulusan, keikhlasan, dan tanggung jawab sebagai anggota PWI, masyarakat, bangsa, dan negara.

Kedua pihak menyadari konflik PWI harus diselesaikan secepatnya, melalui proses rekonsiliasi. Keduanya pun sepakat bahwa akan saling menghargai dan melupakan perbedaan di masa lalu, untuk fokus ke masa depan.

Untuk menyelenggarakan Kongres Persatuan, kedua pihak sepakat membentuk panitia bersama, terdiri atas tujuh orang organizing committee (OC) yang terdiri atas ketua, wakil ketua, sekretaris, dan empat orang anggota.

Steering committee (SC) juga akan dibentuk bersama, terdiri atas masing-masing seorang ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, serta masing-masing dua orang bidang persidangan, pendanaan, dan akomodasi. Kedua pihak akan mengirimkan nama-nama pengurus OC dan SC.

Sementara itu, Hendry mengatakan bahwa semua pihak harus melihat ke depan dengan semangat persatuan. Menurut dia, kesepakatan itu diambil untuk mengembalikan PWI yang sempat tertahan program kerjanya akibat perpecahan selama setahun.

"PWI dengan anggota 30.000, tersebar di 39 provinsi, dan memiliki anggota bersertifikat sekitar 20.000 ingin terus berkontribusi bagi bangsa dan negara. Dan program peningkatan kompetensi dan kapasitas anggota dapat kembali berjalan baik," kata Hendry.

Di sisi lain, Zulmansyah pun mengatakan bahwa kesepakatan tersebut merupakan hasil yang luar biasa. Kesepakatan itu, katanya merupakan sejarah untuk PWI ke depannya.

"Semoga PWI kembali guyub dan bersatu sesuai namanya Persatuan Wartawan Indonesia, baik di PWI pusat maupun di daerah.” kata Zulmansyah.

Selain mengenai mekanisme koordinasi kongres, kedua pihak tersebut juga menyepakati hal yang paling penting, yakni soal syarat untuk menjadi calon ketua umum. Kesepakatan itu menyebutkan bahwa seluruh anggota biasa PWI berhak mencalonkan diri menjadi calon Ketua Umum PWI.

Selain itu, bila terdapat hambatan pencalonan, karena masalah administratif atau hal lain yang muncul karena konflik PWI. Maka hambatan itu akan ditiadakan/dihapuskan melalui mekanisme yang memungkinkan dengan semangat ketulusan, keikhlasan, dan persaudaraan sesuai prinsip-prinsip deklarasi tersebut.

 

Editor: Arief Sukaputra

 

 

 

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.