
SURABAYA (Lentera) - Bagi umat Muslim, memilih makanan halal merupakan aspek penting dalam menjalankan keimanan. Ketika berwisata ke Korea Selatan, yang mayoritas penduduknya non-Muslim, kesadaran akan pentingnya memilih jajanan halal menjadi sangat krusial.
Banyak makanan jalanan Korea yang mengandung bahan non-halal seperti daging babi atau kaldu hewani yang tidak disembelih sesuai syariat, sehingga perlu selektif dalam memilih.
Untungnya, Korea semakin ramah bagi wisatawan Muslim dengan menghadirkan lebih banyak jajanan halal dan restoran bersertifikat. Kesadaran ini tidak hanya membuat wisatawan merasa aman, tetapi juga membuka ruang untuk menikmati kekayaan kuliner Korea tanpa rasa khawatir.
Berikut ini adalah lima jajanan Korea yang lezat dan bisa ditemukan dalam versi halal.
Tteokbokki
Tteokbokki adalah jajanan jalanan paling populer di Korea, terbuat dari kue beras yang kenyal dan dimasak dalam saus gochujang pedas manis. Umumnya, kaldu dasar tteokbokki mengandung bahan dari ikan atau daging yang belum tentu halal.
Namun, kini banyak pedagang, terutama di daerah wisata seperti Myeongdong dan Itaewon, yang menyediakan tteokbokki halal dengan kaldu sayuran atau seafood. Versi ini bebas dari bahan non-halal dan tetap menawarkan rasa autentik yang menggoda lidah. Tidak heran jika tteokbokki menjadi makanan wajib bagi wisatawan Muslim yang berkunjung ke Korea Selatan.
Hotteok
Disadur dari The National News, Hotteok menjadi salah satu jajanan yang paling dicari umat Muslim saat berkunjung ke Korea. Panekuk Korea ini digoreng dengan isian manis seperti gula merah, kacang, dan kayu manis. Beberapa varian modern juga diisi dengan biji-bijian, japchae, bahkan isian gurih seperti daging.
Hotteok halal yang hanya menggunakan bahan dasar tepung dan gula bisa dengan mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional seperti Namdaemun. Tekstur renyah di luar dan lembut di dalam membuatnya sangat pas dinikmati saat udara dingin. Aromanya yang menggoda juga sering menjadi penarik perhatian wisatawan asing yang baru pertama kali mencobanya.
Bungeoppang
Bungeoppang adalah jajanan berbentuk ikan yang umumnya diisi dengan pasta kacang merah manis. Versi halalnya banyak tersedia karena tidak mengandung daging. Kini, bungeoppang hadir dalam berbagai isian seperti custard, ubi manis, krim keju, dan bahkan es krim, yang tetap aman untuk Muslim.
Dikutip dari Korea Times, 25 Desember 2025 adalah satu tempat terkenal yang menjual bungeoppang adalah Chonggakne Bungeoppang di Pasar Gwangjang, Seoul. Inovasi modern juga bisa ditemukan di kafe seperti CHILDISH dan Bboongeo Dang, yang menyajikan varian kekinian dengan topping seperti mentega asin dan keju mozzarella.
Gyeranppang
Gyeranppang adalah roti berbentuk muffin yang di atasnya diberi satu butir telur utuh. Jajanan ini pertama kali muncul di dekat Universitas Inha pada 1984 dan kini menjadi salah satu ikon musim dingin di Korea.
Karena terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti tepung, susu, telur, dan terkadang keju, gyeranppang menjadi pilihan yang relatif aman bagi Muslim, asalkan tidak ditambahkan topping daging yang tidak halal. Tekstur lembut dan rasa gurih-manisnya menjadikannya camilan yang ideal untuk dinikmati sambil berjalan-jalan di kota.
Eomuk
Eomuk atau odeng adalah kue ikan yang ditusuk dan direbus dalam kaldu panas. Meskipun enak, Muslim perlu memastikan bahwa kaldu dan bahan baku eomuk berasal dari sumber yang halal.
Di kawasan Islam Street, Itaewon, tersedia restoran halal yang menyajikan eomuk tanpa bahan mencurigakan. Disajikan bersama secangkir kecil kaldu, eomuk sangat cocok untuk menghangatkan tubuh saat musim dingin. Selain itu, beberapa tempat menyajikan eomuk dalam suasana lebih modern.
Bulgogi
Bulgogi terbuat dari irisan daging sapi yang dimarinasi dalam campuran seperti kecap asin dan jus buah pir sampai bumbu meresap. Setelahnya, irisan daging dipanggang hingga matang.
Karena dimarinasi terlebih dulu, cita rasa bulgogi sangat kaya dan nikmat. Dan ini yang menjadikannya sebagai salah satu makanan Korea terpopuler.
Japchae
Makanan Korea satu ini cukup mirip dengan masakan Indonesia, yaitu japchae. Japchae terbuat dari bihun yang ditumis dengan irisan daging sapi, aneka sayuran seperti bawang bombay, wortel, daun bawang, serta dibumbui dengan kecap asin.
Rasanya gurih manis berpadu dengan tekstur bihunnya yang lembut dan sedikit kenyal. Japchae termasuk hidangan penting di Korea pada saat acara atau pesta khusus. Makanan ini kerap disajikan sebagai lauk maupun hidangan utama.
Bibimbap
Bibimbap artinya nasi campur dalam bahasa Korea. Sesuai namanya, hidangan ini terdiri dari nasi yang diberi topping telur, daging sapi, berbagai sayuran yang telah dibumbui dan tumis, dan gochujang. Sayuran yang biasa digunakan, seperti mentimun, wortel, lobak, jamur, tauge, dan bayam.
Aneka topping diletakkan di atas nasi dalam sebuah wadah. Semua bahan kemudian diaduk rata sebelum dimakan. Perlu diingat juga, topping bibimbap tergantung penjualnya sehingga daging babi seperti ham atau bacon bisa termasuk.
Twigim
Di Korea juga ada yang jual gorengan lho, tapi namanya twigim. Twigim dibuat dengan membalut bahan dengan tepung lalu digoreng sampai renyah. Gorengan khas Korea ini sebenarnya lebih mirip dengan tempura asal Jepang.
Bahan yang biasa digunakan untuk twigim, yakni cumi-cumi, udang, cabai hijau, ubi, pangsit, bihun bumbu digulung nori (gimmari), hingga aneka sayuran yang mirip dengan bakwan.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber