Warganet Pertanyakan Hilangnya Puluhan Kursi Besi di Jalan Besar Ijen, Ini Penjelasan DLH Kota Malang

MALANG (Lentera) - Hilangnya puluhan kursi besi di sepanjang pedestrian Jalan Besar Ijen memantik perhatian publik khususnya warganet, melalui unggahan di media sosial. Pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang pun angkat bicara, dengan memberikan penjelasan terkait pencopotan kursi-kursi yang selama ini menjadi tempat favorit warga untuk bersantai.
Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Widjaya menyampaikan pencopotan puluhan kursi besi tersebut, untuk keperluan perbaikan dan restorasi.
"Memang kami yang ambil dan lepas bertahap, sebenarnya prosesnya sudah dimulai sekitar seminggu yang lalu. Tapi mungkin karena baru tuntas beberapa hari terakhir ini, jadi kelihatan bersih dan ramai jadi perbincangan," ujar Rahman saat dikonfirmasi, Senin (21/4/2025).
Rahman menjelaskan pencopotan kursi bukan tanpa alasan, sebelumnya DLH menerima berbagai laporan dari masyarakat mengenai kondisi kursi yang sudah banyak mengalami kerusakan. Selain itu, pihaknya memang telah memiliki agenda untuk melakukan perawatan berkala.
"Sudah lama sekali kursi itu terpasang di sana, jadi memang perlu perawatan. Dalam prosesnya, kami siapkan untuk restorasi, bukan penggantian baru karena keterbatasan anggaran," jelasnya.
Hingga kini, DLH masih melakukan pendataan kondisi masing-masing kursi, untuk menentukan langkah selanjutnya. Belum ada estimasi pasti berapa lama, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses perbaikannya.
Selain karena alasan teknis, DLH juga mempertimbangkan aspek sosial. Rahman tidak menampik adanya laporan dari masyarakat terkait aktivitas yang tidak pantas di kursi-kursi sepanjang Jalan Besar Ijen, yang turut menjadi pertimbangan dalam kajian DLH.
"Memang ada laporan soal kejadian-kejadian tidak senonoh. Kami tidak menutup mata. Itu menjadi bagian dari pertimbangan kami juga, dan akan kami kaji bersama pihak terkait," tegasnya.
Menariknya, Rahman menyebutkan kursi-kursi tersebut tidak sepenuhnya akan kembali ke lokasi semula. DLH mempertimbangkan untuk mendistribusikan sebagian kursi ke taman-taman kota lainnya, yang lebih membutuhkan fasilitas tempat duduk.
"Kalau dari hasil kajian nanti ada kebutuhan untuk backup di taman-taman lain, bisa saja beberapa kursi kita pindah ke sana. Itu akan kami pertimbangkan," ungkapnya.
Untuk diketahui, beberapa tahun lalu DLH sempat mewacanakan pencopotan seluruh kursi di Jalan Besar Ijen, namun rencana itu batal setelah dilakukan pembahasan dengan DPRD Kota Malang. Kursi-kursi tersebut akhirnya tetap dipertahankan, karena dinilai menjadi bagian dari elemen estetik kawasan heritage.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais