
SURABAYA (Lentera) – Belum lama ini, publik dikejutkan dengan kabar seorang balita berusia 3 tahun asal Jember yang tubuhnya dipenuhi cacing. Kasus ini sontak menjadi perhatian karena jumlah cacing yang keluar dari tubuh si anak mencapai puluhan ekor. Kondisi tersebut membuat sang anak mengalami gangguan kesehatan serius, seperti perut membuncit, mual, dan kehilangan nafsu makan.
Menanggapi kasus tersebut, dr. Bela Mayvani, Sp.BA, ketua SMF bedah anak RSD dr. Soebandi Jember mengatakan, “Secara kesehariannya kurang baik, apabila bermain sering tidak memakai sandal kemudian sering bermain di sekitar area pembuangan akhir dan kebiasaan tidak suka cuci tangan apabila makan dan juga mengonsumsi air yang tidak direbus mungkin menjadi salah satu faktor risiko penyebab adanya cacing tubuh,” dikutip pada Kamis (17/04/2025).
Cacingan masih menjadi masalah kesehatan yang mengintai anak-anak, terutama yang tinggal di wilayah dengan sanitasi kurang memadai. Gejala sering muncul meliputi sakit perut berulang, penurunan nafsu makan, gatal di sekitar anus, hingga penurunan berat badan.
Untuk mencegah cacingan, orang tua perlu menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat secara konsisten. Berikut ini beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
Gunakan alas kaki saat bermain
Cacing dapat masuk ke tubuh melalui kulit, terutama kaki, jika anak bermain di tanah atau tempat tercemar tinja. Biasakan anak selalu memakai alas kaki saat bermain di luar rumah, terutama di area basah, becek, atau dekat saluran pembuangan.
Ajarkan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun
Tangan kotor menjadi media utama penularan cacing. Pastikan anak mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan, setelah bermain, dan setiap kali dari toilet. Orang tua bisa membuat kegiatan mencuci tangan jadi menyenangkan agar anak terbiasa.
Konsumsi makanan dan minuman bersih serta matang
Cacing bisa menular lewat makanan atau air yang terkontaminasi. Rebus air minum hingga mendidih dan masak makanan hingga matang sempurna. Hindari memberi makanan mentah atau setengah matang kepada anak.
Jaga kebersihan kuku anak
Kuku yang panjang bisa menyimpan telur cacing. Potong kuku anak secara rutin dan bersihkan sela-sela kuku untuk mencegah penularan saat anak memasukkan tangan ke mulut.
Bersihkan lingkungan tempat tinggal
Buatlah lingkungan rumah yang bersih dan sehat. Jangan biarkan sampah menumpuk, tutup saluran pembuangan dengan rapat, dan pastikan kamar mandi serta toilet dalam kondisi higienis.
Berikan obat cacing secara berkala
Kementerian Kesehatan RI menganjurkan pemberian obat cacing setiap enam bulan sekali, terutama untuk anak usia 1 hingga 12 tahun. Obat ini dapat diberikan secara gratis melalui posyandu, puskesmas, atau dibeli sendiri di apotek dengan anjuran tenaga medis.
Perhatikan kebersihan mainan anak
Mainan anak yang sering disentuh dan diletakkan di lantai juga berpotensi menjadi media penularan. Cuci mainan secara berkala dengan sabun atau disinfektan yang aman untuk anak.
Dengan kombinasi kebersihan diri, makanan, dan lingkungan, risiko infeksi cacing pada anak bisa ditekan secara signifikan. Penting bagi orang tua untuk tidak menganggap remeh kebiasaan kecil sehari-hari yang ternyata sangat berpengaruh pada kesehatan anak.
Penulis: Novi-Mg3/Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber