17 April 2025

Get In Touch

Bupati Ponorogo : Anak Muda Wajib Melestarikan Budaya Bangsa

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko memberi kata sambutan pada saat Pagelaran wayang kulit di Desa Bungkal
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko memberi kata sambutan pada saat Pagelaran wayang kulit di Desa Bungkal

PONOROGO (Lentera) - Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menegaskan bahwa anak-anak muda wajib hukumnya melestarikan budaya bangsa. Hal itu disampaikan saat menghadiri pagelaran wayang kulit yang merupakan rangkaian dari acara Undur-undur Bersih Desa yang diselenggarakan di Desa Bungkal, Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo pada hari Sabtu malam (12/02/2025). Selain dihadiri oleh Bupati Ponorogo, acara ini juga dihadiri oleh jajaran forkopimcam dan ratusan masyarakat setempat. 

Di dalam sambutannya, Kang Giri, demikian panggilan akrab Bupati Ponorogo 2 periode ini, juga menyampaikan bahwa merawat dan melestarikan budaya juga merupakan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, agar nilai-nilai budaya Jawa tetap lestari. 

"Selain anak-anak muda, seluruh elemen masyarakat juga mempunyai kewajiban yang sama dalam 'nguri-uri' kebudayaan Jawa. Hal ini penting untuk menjaga nilai-nilai budaya, adat istiadat, kearifan lokal dan tradisi turun temurun" papar Bupati yang juga penggiat karawitan ini. 

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Bungkal. Sapto Priyono S.pd. mengatakan bahwa selain untuk melestarikan budaya, acara Undur-undur Bersih Desa ini juga rutin dilaksanakan setiap tahun dengan tujuan untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen yang melimpah pada tahun sebelumnya dan menyambut musim taman padi yang akan datang. Yang lebih membanggakan adalah, acara ini diadakan secara gotong royong oleh segenap warga Desa Bungkal. 

Sebagai informasi, rangkaian acara Undur-undur Bersih Desa ini dilaksanakan secara maraton. Diawali dengan kegiatan Temu Gagrak yang diadakan di halaman KUD Bungkal pada Sabtu siang yang didukung oleh Paguyuban Seni Reog Martopuro dan Taruno Budoyo dengan menampilkan 8 Dadak Merak, 10 Jathil dan 8 Bujang Ganong. Temu Gagrak berlangsung meriah dengan dihadiri oleh ratusan masyarakat yang memadati halaman KUD Bungkal tempat diadakannya Temu Gagrak tersebut. 

Kemudian, pada malam harinya, acara Undur-undur Bersih Desa dilanjutkan dengan menggelar Pagelaran Wayang Kulit. Tidak tanggung-tanggung, acara wayang kulit ini mendatangkan Dalang Ki Anom Sutarmo sebagai pimpinan dari Paguyuban Karawitan Wukir Laras Petruk Gunung dari Kabupaten Karang Anyar, Jawa Tengah. Dengan mengangkat judul "Wahyu Kamulyan Jati", Ki Anom Sutarmo menghibur ratusan tamu di halaman rumah Kepala Desa Bungkal, Sapto Priyono S.pd.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Bungkal mengucapkan terima kasih dan penghargaan  kepada seluruh lapisan masyarakat yang turut membantu dan memeriahkan rangkaian acara Bersih Desa ini. 

"Atas nama pribadi dan masyarakat Desa Bungkal, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh elemen masyarakat yang turut membantu dengan menjaga konduktivitas dan memeriahkan rangkaian acara Undur-undur Bersih Desa ini." tutur kepala desa yang baru menjabat 3 tahun ini. 

Hal unik yang terjadi adalah pada saat setiap Desa Bungkal mengadakan acara Undur-undur Bersih Desa, selalu terjadi hujan. Tetapi hal ini tidak mengurangi kemeriahan rangkaian acara tersebut. Justru hujan yang turun disambut dengan suka cita oleh masyarakat setempat. 

"Semoga hujan yang selalu turun ini diharapkan sebagai pertanda baik bahwa segala niat yang kami munajatkan, akan mendapatkan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa." pungkas kepala desa yang ramah ini sambil tersenyum. (*)

Reporter : Bagus Satriawan
Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.