18 April 2025

Get In Touch

Polisi Tangkap Dokter PPDS Unpad, Diduga Perkosa Keluarga Pasien di RSHS Bandung

Tersangka berinisial PAP (tengah) dokter PPDS Unpad atas dugaan pemerkosaan keluarga pasien di RSHS Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/4/2025). (foto:i
Tersangka berinisial PAP (tengah) dokter PPDS Unpad atas dugaan pemerkosaan keluarga pasien di RSHS Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/4/2025). (foto:i

BANDUNG (Lentera) - Polda Jabar menahan seorang peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) berinisial PAP (31), setelah diduga melakukan pemerkosaan anggota keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Merilis Antara, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, membenarkan bahwa kasus tersebut telah ditangani oleh pihaknya.

“Iya kita tangani kasusnya, sudah ditahan tanggal 23 Maret tersangkanya,” kata Surawan di Bandung, Rabu(9/4/2025).

Surawan menjelaskan pelaku merupakan peserta residen program spesialis anestesi di Upad, dengan kronologi kejadian di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung pada pertengahan Maret 2025.

“Pelakunya satu orang, umur 31 tahun, merupakan spesialis anastesi,” ujarnya.

DIjelaskannya pelaku diduga memperkosa korban berinisial FH (21), di salah satu ruangan baru yang belum digunakan di RSHS Bandung pada 18 Maret 2025. Peristiwa tersebut terjadi, saat korban sedang mendampingi ayahnya yang dalam kondisi kritis. Pelaku meminta korban melakukan transfusi darah sendirian dan tidak ditemani keluarganya di Gedung MCHC RSHS Bandung.

"Korban tidak tahu maksud pelaku, apa karena saat itu diajak ke ruang baru dengan dalih akan dilakukan tindakan medis," jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan, penyidik juga menemukan sisa sperma di tubuh korban serta alat kontrasepsi yang digunakan pelaku. Saat ini sampel tersebut telah dibekukan dan akan diuji melalui tes DNA untuk memastikan kecocokannya.

"Akan di uji lewat DNA, kan kita harus uji. Dari yang ada di kemaluan korban, kemudian keseluruhan uji DNA pelaku dan juga yang ada di kontrasepsi itu, sesuai DNA sperma pelaku," paparnya.

Diungkapkan Surawan dokter PPDS pelaku pemerkosaan itu, diringkus pada 23 Maret 2025 di sebuah apartemen di Bandung, lima hari setelah kejadian. Saat akan ditangkap, pelaku mencoba bunuh diri dengan melukai pergelangan tangannya dan sempat dirawat sebelum akhirnya resmi ditahan.

"Jadi, pelaku setelah ketahuan itu sempat berusaha bunuh diri juga. Memotong urat-urat nadi," terangnya.

Ditambahkan Surawan terungkap adanya temuan indikasi kelainan perilaku seksual pada pelaku, yang menjadi tersangka kasus pemerkosaan terhadap keluarga pasien.

"Dari pemeriksaan beberapa hari ini, memang kecenderungan pelaku ini mengalami sedikit kelainan dari segi seksual ya,” imbuhnya.

Penyidik juga akan memperkuat temuan tersebut, dengan pemeriksaan psikologi forensik pungkasnya.

Editor: Arief Sukaputra

 

 

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.