03 April 2025

Get In Touch

Rayakan Lebaran dengan Sehat, Dinkes Kota Malang Imbau Batasi Konsumsi Makanan Bersantan

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif. (Santi/Lenteratoday)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif. (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lentera) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam mengonsumsi makanan selama perayaan Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025. Hidangan khas Lebaran yang identik dengan santan dan lemak berlebih, perlu dibatasi agar tidak berdampak buruk pada kesehatan.  

Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif, menekankan meskipun Lebaran menjadi momen spesial untuk berkumpul bersama keluarga, pola makan tetap harus dijaga agar tidak memicu gangguan kesehatan. Konsumsi makanan bersantan, seperti opor ayam dan rendang, harus dikontrol agar tidak berlebihan.  

"Lebaran adalah tradisi yang kita hormati. Biasanya masyarakat menghidangkan masakan khas seperti opor, rendang, dan gulai. Tidak ada yang melarang untuk menikmatinya, tapi tetap harus dibatasi. Jika berlebihan, bisa berdampak buruk pada kesehatan," ujar Husnul, Senin (31/3/2025). 

Menurutnya, makanan yang mengandung santan dan lemak tinggi dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, terutama bagi penderita hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes. Selain itu, konsumsi makanan pedas dan tinggi gula juga harus diperhatikan agar tidak memicu gangguan pencernaan dan lonjakan kadar gula darah.  

Terlebih berdasarkan catatan Dinkes Kota Malang, hipertensi dan diabetes menjadi penyakit tidak menular yang kasusnya paling banyak ditemukan di masyarakat Kota Malang. 

Lebih lanjut, Husnul menjelaskan setelah menjalani puasa selama sebulan, sistem pencernaan tubuh beradaptasi dengan pola makan yang lebih teratur. Jika tiba-tiba mengonsumsi makanan berlemak dan bersantan dalam jumlah besar, tubuh bisa mengalami reaksi negatif, seperti gangguan lambung dan diare.  

"Setelah puasa, metabolisme tubuh menyesuaikan diri. Jika langsung makan berlebihan, terutama makanan bersantan dan pedas, bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Ini yang perlu diwaspadai," tambahnya.  

Sebagai langkah preventif, Husnul menyarankan masyarakat untuk tetap mengonsumsi makanan bergizi seimbang selama Lebaran. Sayur, buah, dan cukup air putih harus tetap menjadi bagian dari pola makan harian agar tubuh tetap sehat dan bugar.  

Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap aktif bergerak meskipun sedang dalam suasana perayaan. Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki setelah makan atau mengatur waktu istirahat yang cukup dapat membantu menjaga keseimbangan tubuh.  

"Jangan sampai setelah Lebaran justru banyak yang jatuh sakit karena pola makan yang tidak terkontrol. Nikmati Lebaran dengan tetap menjaga kesehatan agar bisa tetap fit setelahnya," pungkasnya.  

 

Reporter: Santi Wahyu/Editor:Widyawati

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.