03 April 2025

Get In Touch

Bisa Hemat Jutaan Rupiah, Ratusan Warga Kota Malang Antusias Ikut Mudik Tanpa Keluar Biaya

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat saat menyapa pemudik, Balai Kota Malang, Kamis (27/3/2025). (Santi/Lenteratoday)
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat saat menyapa pemudik, Balai Kota Malang, Kamis (27/3/2025). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lentera) - Ratusan warga Kota Malang menyambut antusias program mudik gratis yang kembali diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Dengan adanya program ini, masyarakat bisa pulang kampung tanpa harus mengeluarkan biaya transportasi yang biasanya cukup mahal, terutama bagi mereka yang membawa serta anggota keluarga. 

Salah satu peserta mudik gratis, Kamali, warga Tlogowaru, kecamatan Kedungkandang, mengaku sangat terbantu dengan program ini. Tahun ini merupakan kali kedua dirinya bersama keluarga ikut serta dalam mudik gratis yang difasilitasi oleh Pemkot Malang.  

"Saya sudah 2 kali ikut mudik gratis dari Pemkot Malang. Daftarnya sudah di pertengahan Ramadan kemarin, tanggalnya saya lupa. Syaratnya itu hanya mengumpulkan KTP dan KK," ujarnya, ditemui sebelum pemberangkatan mudik gratis di Balai Kota Malang, Kamis (27/3/2025). 

Kamali yang mudik bersama lima anggota keluarganya merasa program ini sangat bermanfaat, terutama bagi masyarakat yang rutin pulang kampung saat Lebaran. Jika harus menggunakan transportasi umum, menurutnya biaya yang dikeluarkan cukup besar.  

"Kalau naik bus travel biasanya sekitar Rp 150-200 ribu per orang. Kalau berlima, ya bisa habis hampir satu juta rupiah. Dengan adanya program ini, kami bisa menghemat banyak. Sangat membantu," tambahnya.  

Sementara itu, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menjelaskan pada awalnya Pemkot Malang tidak memiliki anggaran khusus untuk mudik gratis pada 2025. Namun, dengan upaya koordinasi yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, akhirnya program ini tetap bisa terlaksana.  

"Setelah koordinasi dengan Dishub Pemprov Jatim, kami mendapat bantuan 10 armada bus gratis," jelas Wahyu.  

Selain itu, Pemkot Malang juga menambah empat armada bus menggunakan anggaran daerah, sehingga total ada 14 bus yang digunakan untuk program ini. 

Menurut Wahyu, selain membantu warga, mudik gratis juga menjadi langkah strategis untuk mengurangi kepadatan lalu lintas saat arus mudik.  

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menambahkan total kursi yang disediakan dalam program mudik gratis ini mencapai 560 tempat duduk. Namun, hingga pendaftaran ditutup, hanya 472 kursi yang terisi.  

"Memang tidak terisi penuh karena ada program serupa di Kabupaten Malang dan Kota Batu yang juga menyediakan 10 armada bus. Selain itu, pendaftaran di Kota Malang ini hanya dalam waktu 2,5 jam sudah habis. Mungkin ada calon pemudik yang akhirnya mendaftar lewat program di daerah lain," jelas Widjaja.  

Meski begitu, pria yang akrab dengan sapaan Jaya ini melihat adanya tren positif, di mana masyarakat mulai beralih ke transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi. Hal ini tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga mengurangi risiko kecelakaan, terutama dengan kondisi cuaca ekstrem yang belakangan ini terjadi.  

Jaya juga menjelaskan, dalam program ini terdapat beberapa rute tujuan mudik yang cukup beragam. Beberapa di antaranya adalah Malang-Ponorogo, Malang-Banyuwangi dengan dua jalur (via Lumajang dan Jember), Malang-Sumenep, Malang-Ngawi, Malang-Lamongan, dan Malang-Trenggalek.

"Dari sekian banyak rute, Malang-Sumenep dan Malang-Ngawi menjadi yang paling diminati oleh pemudik. "Rute favorit di Malang-Sumenep dan Malang-Ngawi," pungkasnya. 

 

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.