
Surabaya – KeinginanPresiden RI Joko Widodo supaya Indonesia termasuk Jatim segera bangkit dari krisiskesehatan dan ekonomi serta membuat loncatan besar mendapat tanggapan daripimpinan DPRD Jatim. Mereka berharap ada beberapa langkah yang bisa dilakukanagar Jatim bisa lekas keluar dari dua krisis tersebut.
Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslahan mengatakan bahwa yangpaling penting untuk segera diselesaikan adalah krisis kesehatan. “Denganadanya pandemic Covid-19 ini janganlah kemudian menjadikan patah semangat,kemudian menjadikan lemahnya kita, tetapi justru dengan kondisi ini menjadikankebangkitan baru untuk menuju lompatan yang lebih besar,” katanya saat ditemuisetelah paripurna istimewa di Gedung DPRD Jatim, Jumat (14/8/2020).
Dia menandaskan bahwa masalah kesehatan menjadi yang palingutama. Dengan demikian maka pandemi ini segera hilang yang kemudian berujungkepada masyarakat Jawa Timur Indonesia ini sehat. Setelah itu baru bisa bangkitmenuju lompatan yang diinginkan oleh Presiden.
“Maka infrastruktur kesehatan harus menjadi prioritas. Apaartinya seluruh kecukupan anggaran kesehatan dilakukan oleh pemerintah provinsiketika masyarakat yang tidak bersama-sama menjalankan protokol kesehatan,”tandasnya.
Kemudian setelah itu yang perlu dilakukan adalah recovery ekonomi.Politikus PKB ini mengatakan bahwa saat ini ada Rp 32,5 triliun di Menteri Desayang akan difokuskan pada program padat karya. Padat karya ini akan digunakanuntuk merekrut tenaga yang nganggur, tenaga kerja korban PHK, dengan begitu setidaknyaakan mampu mengungkit ekonomi.
Program lain untuk meningkatkan daya beli dan mengembalikan ekonomijuga juga ada program dari Menteri Tenaga Kerja. “Ada sekitar 15 juta karyawan gajinya dibawah5 juga akan mendapatkan bantuan 600 ribu per bulan selama 4 bulan,” tandasnya.
Anik berharap dana tersebut akan segera bisa dicairkan supayabisa mengungkit ekonomi dan daya beli masyarakat. Harapan lebih lanjut akanbisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional sehingga Indonesia mamputerhindar dari resesi ekonomi.
Upaya lain yang harus dilakukan pemerintah untuk mengentaskankrisis ekonomi adalah dengan pemberian stimulus pada para pelaku usaha. “Tanggal27 Juli kemarin Bu Khofifah melaunching program, salah satu diantaranya akanada stimulus UKM dan UMKM. Tidak hanya stimulus dalam bentuk bantuan tetapijuga ada pembinaan yang ini lebih spesifik. Program ini akan langsung dibagi kelima Bakorwil yang akan menangani. Program ini juga akan menyasar pada kelompokmilenial dengan nama millenial job center fair,” katanya
Anik juga menilai, masih ada titik lemah dalam pengembangan ekonomi di sector UMKM, diantaranya adalah pada promosi dan pemasaran. Saat ini, promosi sudah masuk pada digitalisasi seiring dengan era revolusi industri 4.0. Maka kelompok milenial inilah yang bisa bergerak, sehingga kelompok milenial akan menjadi kekuatan besar untuk menuju lompatan seperti yang dimaksudkan presiden. “Itu harapan saya, itu tidak hanya sekedar orientasi tetapi seperti yang dicontohkan oleh Pak Presiden, kita harus sudah merubah. Dari orientasi program menjadi orientasi gerakan dari orientasi gerakan menjadi orientasi kinerja, kerja rutin menjadi kerja efektif efisien. Maka implementasi itu yang perlu dilakukan di Jawa Timur ini,” tandasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadad juga mengatakanbahwa Presiden ingin menggalakkan membeli produk dalam negeri. Terlebih lagiIndonesia sudah beberapa kali mengalami episode krisis. Sehingga lanjutnya yangdibutuhkan adalah adanya stimulan ekonomi. “Stimulan itu nanti akan lebihdiarahkan pada sektor UMKM karena sektor itulah yang relatif lebih imun terhadapberbagai macam krisisi,” tandasnya.
Harapan adanya simulant ekonomi pada sector UMKM itu karenamereka ini adalah para pelaku ekonomi yang cukup kuat meski kecil dibandingkandengan pelaku ekonomi yang lebih besar. “Buat apa memberikan pada yang besartapi gopok (keropos), lebih baik memberikan pada yang kecil tapi kecil inimentes, gitu lho,” pungkasnya. (ufi)