SURABAYA (Lenteratoday) – Staf Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani, mengajak mahasiswa Universitas Ciputra (UC) Surabaya untuk berkolaborasi memajukan industri pariwisata di Indonesia, khsusunya terkait pengembangan desa wisata.
Hal ini diungkapkan Zita saat menjadi keynote speech dalam kegiatan UC Tourism Entrepreneur Day 2025 yang digelar Univeristas Ciputra di Dian Auditorium, Lantai 7, Jumat (10/1/2025).
"Saya mengajak Pak Dekan, untuk kita berkolaborasi. Pariwisata kita sudah bagus. Kita membutuhkan anak-anak atau mahasiswa yang cerdas untuk membantu mempromosikan wisata kita dengan teknologi yang ada," ungkap Zita.
Zita menyebut, saat ini Indonesia memiliki 6-7 ribu desa wisata di berbagai wilayah. Sayangnya, promosi untuk desa wisata itu sendiri terbilang kurang.
Menurutnya, DNA orang Indonesia adalah pariwisata. Dalam hal ini, Indonesia mempunyai semua keindahan alam, hingga flora dan fauna yang menakjubkan.
"Tinggal bagaimana kita meningkatkan kualitas SDM-nya. Tolong diseleksi mahasiswanya yang bisa membranding atau memberikan trobosan untuk desa wisata sehingga memberikan dampak yang lebih baik, tolong diseleksi dan diberikan ke saya untuk mengembangkan desa wisata di Indonesia," sebut Zita.
Di samping itu, Zita juga menyoroti agar para pengelola desa wisata meningkatkan kualitasnya. Salah satunya yakni dengan mahir berbahasa asing.
"Kalau ingin meningkatkan sustainable tourism, SDM-nya harus bisa dual language. Bisa Bahasa Indonesi, bahasa Inggris, bahasa Mandarin. Lalu punya sertifkasi dibidang hospitality dan turunannya. Kalau itu semua ada, kita bisa mendatangkan wisatawan asing," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Pariwisata UC Agoes Tinus Lis Indrianto, mengungkapkan, pariwisata Indonesia memiliki dampak dan potensi yang luar biasa.
Untuk memaksimalkan potensi tersebut, menurutnya, dibutuhkan peran generasi muda supaya lebih aktif di dunia digital.
"Harapannya, kita berkolaborasi bagaimana menyiapkan SDM di Indonesia untuk menarik wisatawan melalui dunia digital. Seperti kita tahu kekuatan netizen Indonesia sangat kuat sekali. Jadi kita bisa mengajak wisatawan untuk benar-benar menikmati alam wisata di Indonesia tanpa merusaknya," tutupnya.
Diketahui, kegiatan ini dirancang untuk mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, termasuk mahasiswa, pelaku industri pariwisata, akademisi, dan pemerintah.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan untuk mencetak entrepreneur yang mendunia, menyadari pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan pemimpin masa depan di sektor pariwisata. (*)
Reporter: Amanah | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
.jpg)