SURABAYA (Lenteratoday) - Penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2025 sebesar Rp4 juta menjadi kabar baik bagi calon jamaah haji Indonesia. Namun, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Hikmah Bafaqih, mengingatkan pentingnya menjaga kualitas pelayanan meskipun biaya haji mengalami penurunan.
"Dengan adanya penurunan ini, saya berharap pelayanan haji tidak ikut turun, tapi justru semakin meningkat," ungkap Hikmah, Selasa (07/01/2024).
Seperti diketahui, BPIH 2025 ditetapkan sebesar Rp89,4 juta, turun dari Rp93,4 juta pada 2024. Penurunan ini dihitung dengan asumsi kurs USD sebesar Rp16.000. Menurut Hikmah, langkah pemerintah ini merupakan upaya konkret untuk meringankan beban calon jamaah haji.
Politisi PKB tersebut menekankan bahwa pelayanan optimal tetap menjadi prioritas utama, khususnya bagi kelompok rentan seperti lansia, perempuan, dan penyandang disabilitas. Ia menilai ketersediaan petugas haji yang kompeten dan berdedikasi tinggi menjadi kunci sukses dalam pelaksanaan ibadah haji.
"Petugas haji harus mampu membimbing, melayani, dan menjaga jemaah selama pelaksanaan haji, baik dari sisi keamanan maupun kenyamanan ibadah," tuturnya.
Hikmah juga menyoroti pentingnya peningkatan sarana dan prasarana haji, terutama di sektor kesehatan. Ketersediaan klinik, tenaga medis, dan obat-obatan harus menjadi perhatian utama, dengan memastikan akses yang mudah di Makkah maupun Madinah.
"Pelayanan medis adalah sektor vital, mengingat sebagian besar jemaah kita adalah lansia yang rentan terhadap gangguan kesehatan," imbuhnya.
Hikmah berharap pemerintah tidak hanya fokus pada aspek biaya, tetapi juga terus mengupayakan pelayanan yang lebih baik setiap tahunnya.
"Semua pihak harus berkolaborasi untuk memastikan ibadah haji berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh jamaah," pungkasnya. (*)
Reporter: Pradhita | Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
.jpg)