09 April 2025

Get In Touch

DPRD Jatim Desak Pemerintah Cepat Atasi Lonjakan Kasus DBD di Sampang

Wakil Ketua DPRD Jatim, Sri Wahyuni.
Wakil Ketua DPRD Jatim, Sri Wahyuni.

SURABAYA (Lenteratoday) - Krisis kesehatan akibat lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sampang menarik perhatian serius dari DPRD Jawa Timur. Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sri Wahyuni, meminta pemerintah daerah segera mengambil langkah nyata untuk mengendalikan situasi, termasuk memastikan fasilitas kesehatan mampu melayani kebutuhan pasien.

Situasi darurat di RSUD dr. Mohammad Zyn, di mana ruang rawat inap sudah penuh dan tenda darurat didirikan untuk menampung pasien, menjadi bukti nyata perlunya langkah cepat dan terorganisir untuk mengatasi masalah ini.

Sri Wahyuni mengungkapkan keprihatinannya atas tingginya angka kasus yang terjadi. Ia menegaskan bahwa wabah ini bukan hanya soal pelayanan medis, tetapi juga cerminan dari perlunya penguatan mitigasi bencana kesehatan.

“Lonjakan kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya pencegahan yang efektif dan respons yang cepat. Tidak hanya rumah sakit, tetapi semua pihak—termasuk masyarakat—harus bergerak bersama untuk mengendalikan penyebaran DBD,” ungkapnya, Jumat (13/13/2024).

Politisi Demokrat tersebut menyarankan agar fasilitas umum seperti gedung pemerintah dapat digunakan sebagai tempat perawatan sementara untuk mengurangi beban rumah sakit. Langkah ini, menurutnya, dapat memberikan ruang lebih bagi pasien yang membutuhkan penanganan segera, terutama di tengah situasi darurat seperti ini.

Lebih lanjut, Sri Wahyuni menekankan pentingnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan penerapan 3M (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang) untuk memutus rantai penyebaran penyakit. Menurutnya, pencegahan adalah kunci utama untuk mencegah DBD meluas lebih jauh.

Selain itu, Dinas Kesehatan juga didesak untuk lebih aktif melakukan penyuluhan ke masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Fogging secara berkala perlu dilakukan dengan melibatkan kerja sama antara pemerintah daerah dan masyarakat. Hal ini, tambah Sri Wahyuni, harus dilakukan secara terorganisir agar penanganan tidak hanya bersifat sementara tetapi juga berkelanjutan.

Situasi darurat di Sampang ini menjadi pengingat bagi Jawa Timur untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman kesehatan di musim hujan. Sri Wahyuni berharap bahwa langkah-langkah yang diambil tidak hanya fokus pada penanganan pasien saat ini, tetapi juga mencakup strategi pencegahan untuk jangka panjang.

“Kita harus melihat ini sebagai panggilan untuk bertindak lebih baik di masa depan. Tidak hanya soal menanggulangi, tetapi juga bagaimana kita mencegah agar krisis seperti ini tidak terulang,” pungkasnya.

Lonjakan kasus DBD di Sampang menunjukan perlunya kesadaran kolektif dan kerja sama yang erat antara pemerintah, fasilitas kesehatan, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat. (*)

Reporter: Pradhita | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.