20 April 2025

Get In Touch

Tukang Retas Akun Twitter Tokoh Dunia Masih Berusia 17 Tahun

Ilustrasi hacker. (Istockphoto)
Ilustrasi hacker. (Istockphoto)

Pengadilandi Amerika Serikat (AS) mengumumkan dakwaan terhadap tiga orang terkait kasusperetasan terbesar sepanjang sejarah Twitter terhadap akun miliksejumlah pesohor beberapa waktu lalu.

Salah satu terdakwa bernamaGraham Ivan Clark yang ditangkap di kawasan Tampa, Florida, AS diketahui masihberusia 17 tahun.

Pihak berwenang di Floridamengatakan Clark mendalangi peretasan hampir 130 akun Twitter. Dia juga menipupengikut akun para pesohor yang diretasnya untuk mentransfer lebih dari 100ribu dolar AS atau Rp1,47 miliar dalam bentuk Bitcoin ke akun yang terkaitdengan Clark.

Clarkdidakwa 30 tindak pidana berat di negara bagian itu, termasuk penipuan,pencurian identitas, dan peretasan. Clark dituntut karena berdasarkan hukumnegara bagian Florida sudah termasuk orang dewasa.

Sedangkan dua terdakwa lainterkait kasus ini adalah yakni Nima Fazeli berusia 22 tahun dari Orlando danMason Sheppard berusia 19 dari Inggirs. Mereka berdua dituduh membantu Clarkmenjual akses ke beberapa akun yang diretas.

Dalam menjalankan aksinya, Clarkmenelepon karyawan Twitter untuk menyerahkan informasi yang memberi paraperetas akses ke sistem internal. Clark diduga mengaku dirinya sebagai anggotatim IT Twitter kepada karyawan Twitter yang dihubunginya.

Kemudian, dia meyakinkan karyawanitu untuk menyerahkan kredensial perusahaan agar dapat mengambil kendali atasakun yang diretasnya.

Beberapa akun yang diretas olehClark yakni mantan Presiden AS Barack Obama, calon Presiden AS Joe Biden, CEOAmazon Jeff Bezos, penyanyi Kanye West, pendiri Microsoft Bill Gates, Apple,hingga CEO Tesla Elon Musk.

Lewat akun yang diretasnya, Clarkmenawarkan penggandaan uang dalam 30 menit dengan mengirim 1.000 dolar AS dalambentuk Bitcoin.

Bagi banyak orang, itu adalahpenipuan. Namun hasil penyelidikan menemukan bahwa 400 orang telah mentransferuang dengan total 117 ribudolar AS  atauRp1,7 miliar.

Clarktanpa otorisasi memperoleh akses ke Portal Layanan Pelanggan Twitter Inc. Clackmenggunakan rekayasa sosial untuk meyakinkan karyawan Twitter bahwa ia adalahrekan kerja di departemen TI dan menyuruh karyawan itu memberikan kredensialuntuk mengakses portal layanan pelanggan.

Clark kemudian mengakses akunTwitter dari individu-individu terkemuka, seperti Joe Biden hingga BarackObama. Clark kemudian mengunggah komunikasi di akun Twitter mereka bahwa jikaBitcoin dikirim ke akun mereka akan digandakan dan dikembalikan ke korban.

Clark tidak mengembalikan danadan justru memindahkan dana ke akun lain.

Twitter mengatakan telah menjadikorban dari "serangan phishing telepon". Padahal laporan sebelumnyamenyebut peretas menemukan jalan ke internal Twitter setelah berhasil menyuapseorang karyawan (Ist).

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.