
MALANG (Lenteratoday) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang siap menggelontorkan anggaran sebesar Rp 48 miliar untuk proyek lahan parkir di kawasan Kayutangan Heritage. Rencananya, lahan parkir tersebut diperkirakan beroperasi pada tahun 2025. Sebagai upaya dalam mendukung perkembangan kawasan wisata di Kayutangan Heritage.
"Kurang lebih Rp 48 miliar. Jadi untuk pengadaan lahannya itu Rp 27 miliar, terus kemudian ditambah Rp 21 miliar itu untuk fisiknya, kelengkapan pendukungnya, untuk pembangunannya, lah," ujar Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, dikonfirmasi melalui sambungan selular, Rabu (6/11/2024).
Jaya menyebutkan, lahan parkir tersebut akan dibangun di lokasi bekas gedung Bank Mandiri Syariah yang terletak di kawasan Kayutangan. Meskipun anggaran telah disiapkan, Jaya mengakui saat ini masih belum diterbitkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota tentang Penetapan Lokasi (Panlok) untuk pengadaan tanah.
"Tapi kami upayakan secepatnya terealisasi di 2025, karena proyek ini juga akan menjadi salah satu sumber pendapatan daerah Kota Malang," tambahnya.
Lebih lanjut, Jaya juga memberikan gambaran singkat terkait konsep parkir tersebut. Nantinya, lahan parkir baru ini akan terhubung dengan kantong parkir lain yang saat ini tengah dibangun di bekas perkantoran Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Jalan Majapahit.
"Nanti akses masuk ke lahan parkir baru ini akan melalui bekas gedung Bank Mandiri Syariah, sementara kendaraan akan keluar melalui parkir vertikal di lokasi bekas bangunan DLH," terangnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan menambahkan proyek tersebut saat ini telah memasuki tahapan appraisal atau penilaian nilai tanah. Serta dipersiapkan untuk memasuki tahapan sosialisasi dan konsultasi publik.
"Melalui percepatan ini, kami berharap penataan parkir di Kayutangan dapat segera memberikan dampak positif bagi masyarakat dan pengunjung, serta menjadikan kawasan ini semakin tertata dan nyaman," jelasnya.
Di sisi lain, Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, menekankan pembangunan lahan parkir di Kayutangan Heritage merupakan salah satu prioritas untuk 2025.
"Sehingga parkir-parkir di badan jalan saat ini memang perlu kita rapikan, supaya secara kawasan itu tetap tidak terganggu, masih bisa termanfaatkan dengan baik," tutur perempuan yang akrab dengan sapaan Mia ini.
Mengamini pernyataan Pj Iwan terkait tahapan appraisal, Mia mengungkapkan meskipun anggaran telah disiapkan, perlu adanya proses appraisal untuk memastikan kelayakan harga tanah sebelum APBD 2025 benar-benar disahkan.
"Ini kan masih baru KUA-PPAS, jadi nanti ketika membahas tentang rincian anggarannya, akan lebih kita rigidkan lagi. Yang jelas kita sepakati bahwa ada konsep pembelian lahan," tukasnya. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi