SURABAYA (Lenteratoday) – Calon Gubernur Jawa Timur nomor 1, Luluk Nur Hamidah menegaskan komitmennya, untuk menanggulangi kasus kekerasan seksual dan kekerasan terhadap anak di Jawa Timur dengan menggandeng Fatayat NU.
Pernyataan tersebut disampaikan Luluk saat menghadiri acara PAC Fatayat NU Anak Cabang se-Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Minggu(6/10/2024).
Politisi PKB tersebut menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan organisasi masyarakat dalam menangani isu krusial ini, khususnya dengan Fatayat NU yang memiliki peran besar dalam masyarakat.
“Kekerasan seksual dan kekerasan terhadap anak adalah masalah serius, yang harus kita atasi bersama. Saya mengajak Fatayat untuk menjadi mitra strategis, dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus ini,” ungkap Luluk.
Fatayat NU, menurut Luluk memiliki potensi besar sebagai organisasi perempuan Nahdlatul Ulama untuk mendukung pemerintah. Dengan jaringan yang luas, pengalaman dalam pencegahan kekerasan, dan kurikulum yang terlatih, Fatayat NU akan dijadikan mitra utama dalam program pencegahan ini.
"Fatayat NU sudah memiliki struktur organisasi yang solid hingga tingkat ranting. Dengan dukungan APBD provinsi, Fatayat akan membantu memperluas jangkauan layanan pencegahan dan pendampingan korban," ujarnya.
Meski pemerintah telah membentuk unit layanan terpadu di tingkat kabupaten, Luluk menekankan bahwa banyak korban di daerah terpencil sulit dijangkau. Dengan jaringan Fatayat, jangkauan layanan akan diperluas hingga ke pelosok desa.
"Unit layanan terpadu yang ada saat ini masih belum mampu menjangkau semua korban, terutama di daerah yang jauh dari pusat layanan. Kolaborasi dengan Fatayat akan memungkinkan kita mencapai lebih banyak korban," terangnya.
Luluk juga menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi di tingkat komunitas untuk pencegahan kekerasan, terutama melalui pendidikan yang diberikan kepada perempuan dan anak-anak.
"Kita perlu memfokuskan tidak hanya pada pendampingan korban, tetapi juga pada upaya pencegahan agar kekerasan ini bisa dicegah sebelum terjadi," pungkasnya.
Reporter: Pradhita/Editor: Ais
.jpg)
.jpg)
