16 April 2025

Get In Touch

‘Krengsengan Bekicot’ Membuat Doni Bertahan di Tengah Pandemi

‘Krengsengan Bekicot’ Membuat Doni Bertahan di Tengah Pandemi

Madiun – Keterpurukan ekonomi melanda sebagian besarmasyarakat dunia termasuk Indonesia akibat wabah corona. Banyak cerita penurunanomzet, kehilangan pekerjaan hingga bangkrut berseliweran tiap hari.

Meski mengaku cukup terimbas, namun Doni salah stau pelakuUMKM kuliner di Kota Madiun bertahan dan mampu beroperasi normal. Pasalnya,jajanan yang dia buat sangat unik dan jarang pesaingnya. Ya…Doni membuat KrengsenganDaging Bekicot.

Doni bercerita, selama ini di Madiun tidak pernah menemukandepot khusus untuk olahan daging bekicot. Padahal di sisi lain, permintaanpasar sangat tinggi. Warga biasanya mencari daging bekicot olahan harus kewarung-warung angkringan. Itupun seringkali kehabisan.

Melihat peluang pasar itu, Doni yang awalnya suplier daging bekicot mentah pun menjajal berjualan makanan siap saji. “Akhirnya saya mengolah bekicot menjadi kuliner krengsengan,” katanya, Minggu (26/7). Outlet dengan nama "Bengkel Perut 02" ini berdiri sejak Madiun memperketat aturan PSBB di bulan Maret 2020.

Selain itu, Doni tetap memenuhi permintaan daging bekicot diArea Karisidenan Madiun seperti di Magetan, Caruban, dan Ponorogo. "Palingsering Ponorogo, setiap 2 hari sekali sekitar 10-15kg," tutur Doni. Adapunbahan utama yakni daging mentah bekicot diambilnya dari Malang dan Blitar.

Selama masa PSBB, distribusi sempat tersendat dikarenakan pengirimandari Blitar dan Malang menuju Madiun cukup sulit. "Ya namanya buat usaha,bagaimanapun tetap diupayakan. Bahkan waktu masa PSBB, kami yang langsung ambilke Blitar dan Malang menggunakan motor dan keranjang lewat jalan tikus,"jelas Doni.

Modal yang digunakan pertama kali tidak sedikit, yakni sekitarRp 15 Juta untuk mendapatkan 3 Kuintal daging bekicot dan membeli Freezer sebagaitempat penyimpanan. Mengolah daging bekicot tidak seperti mengolah daging padaumumnya. Doni menceritakan, dirinya menghabiskan waktu 1 jam untuk mencucibersih daging, 1 jam untuk merebus daging hingga empuk dan 1 jam untuk membumbuinya.

Saat ini dirinya sudah memiliki 2 outlet dan 1 mobile outlet,yakni di Utara Lapangan Gulun dan Jl. Prajuritan depan INKA. "Yang mobile (menggunakanmotor) sistemnya sama seperti bakso gerobak, namun karena menggunakan motor,biasanya sering ngetem di bunderan serayu, pasar sleko dan pasar besar,"terang Doni.

Dirinya menjelaskan, bahwa omzetnya naik semenjak menjualdaging bekicot olahan daripada mentah. Omzet perhari dari 2 outlet dan 1 mobilesekitar Rp 2 juta."Dulu waktu masih jual mentahan cukup susahpenjualannya. Biasanya hanya mendapatkan omzet Rp 100 ribu-150 ribu/hari," tutur Doni.

Tak hanya memiliki citarasa unik, banyak pihak percayadaging bekicot dan liurnya memiliki khasiat untuk mengobati asma dan staminatubuh.( (Ger)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.